Liputan6.com, Tel Aviv - Sebuah kapal yang dioperasikan Israel diserang pada Selasa (13/4) di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA) di seberang pantai Iran, kata media Israel, dalam eskalasi terbaru antara negara Yahudi dan republik Islam tersebut.
Dikutip dari laman Arab News, Rabu (14/4/2021) sumber keamanan yang dikutip oleh televisi Channel 12 Israel, mengatakan kapal Hyperion Ray mengalami "rusak ringan".
Kini kapal itu berada di dekat pelabuhan Fujairah di Emirat, dengan dugaan Iran melakukan serangan itu.
Advertisement
Saluran televisi Al-Mayadeen Lebanon, yang diyakini dekat dengan Iran dan Suriah, juga melaporkan bahwa Hyperion Ray berbendera Bahama, yang dioperasikan oleh perusahaan Israel, Ray Shipping, telah diserang.
Perusahaan itu memiliki kapalnya yang lain, Helios Ray, yang diserang pada Februari 2021.
Kala itu, kapal tersebut mengalami ledakan di lepas pantai Oman saat berangkat dari kota Dammam di Saudi ke Singapura.
Iran pada saat itu membantah tuduhan Israel atas serangan tersebut.
Saksikan Video Berikut Ini:
Hubungan Panas Israel-Iran
Seorang pejabat senior Iran pada Rabu, 27 Januari 2021 menanggapi pernyataan panglima Israel soal rencana penyerangan negaranya.
"Kami serius dalam membela negara," kata Mahmoud Vaezi, kepala staf Presiden Iran Hassan Rouhani.
Berbicara kepada wartawan di sela-sela pertemuan kabinet di Teheran, Vaezi menanggapi pidato Kepala Staf IDF Aviv Kohavi di mana dia mengatakan dia telah mengarahkan militer untuk mempersiapkan rencana operasional baru untuk menyerang Iran guna memblokir program nuklirnya.
"Mereka berbicara lebih banyak dan mencari perang psikologis, dan mereka hampir tidak memiliki rencana, tidak memiliki kemampuan, dan tidak ada kemampuan untuk melakukannya," kata Vaezi, menurut laporan media Iran.
Sementara itu juru bicara militer Iran Brig, Jenderal Aboulfazl Shekarji, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jika Israel "keliru" terhadap Iran, Teheran akan "menyerang Haifa dan Tel Aviv secepat mungkin."
Vaezi juga mengindikasikan bahwa dia yakin pemerintahan Biden tidak akan responsif terhadap tuntutan Israel seperti Donald Trump, demikian dikutip dari laman Times of Israel.
"Tentu saja, beberapa pejabat rezim Zionis berpikir bahwa apapun yang mereka katakan, Washington akan menerimanya," kata Vaezi.
Dia menuduh menantu Trump dan penasihat khusus Jared Kushner sebagai "agen Zionis di Washington."
"Tapi saya pikir pemerintahan baru AS, seperti negara lain, memiliki kemerdekaannya," kata staf presiden Iran tersebut.
Advertisement