Liputan6.com, Jakarta- Impian dibuatnya Ingenuity sudah dimulai pada tahun 1990-an ketika ahli teknologi robotika Jet Propulsion Laboratory, Bob Balaram mendengar Ilan Kroo, seorang profesor aeronautika dan astronautika Universitas Stanford, berbicara di sebuah konferensi tentang "mesicopter," atau miniatur kendaraan udara untuk Bumi.
Balaram pun membayangkan helikopter luar angkasa itu terbang di Mars.
Dia mengusulkan satu misi untuk NASA, namun sayangnya pada saat itu tidak dipilih untuk pendanaan.
Advertisement
Helikopter Mars itu pun ditempatkan di rak selama 15 tahun saat Balaram mengerjakan misi Mars lainnya.
Kemudian pada tahun 2013, Ingenuity mendapat harapan ketika Charles Elachi, direktur JPL pada saat itu, menghadiri presentasi tentang drone dan helikopter dan kembali ke lab untuk menanyakan apakah seseorang dapat terbang di Mars.
Balaram kemudian mendapatkan kembali proposal aslinya dan mengembangkan desain konseptual pertama.
Ingenuity membutuhkan waktu tujuh tahun yang panjang untuk desain, pembangunan dan pengujian, dengan krisis teknis atau tantangan yang muncul setiap pekan.
"Atas nama kami semua di NASA Science, saya hanya ingin mengatakan betapa bangganya kami terhadap Anda dan betapa kami menyadari betapa pentingnya Anda, untuk kesuksesan khusus ini," kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA, seperti dilansir CNN, Selasa (20/1/2021).
"Kisah tim ini sangat menarik," tambahnya.
Sementara itu, MiMi Aung, manajer proyek Ingenuity di Laboratorium Propulsi Jet NASA, dalam pernyataan terpisah mengatakan pihaknya berharap untuk menerbangkan helikopter itu lagi akhir pekan ini.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menunggu datangnya lebih banyak data dari helikopter Ingenuity, sebelum memutuskan tanggal dan waktu tertentu untuk penerbangan selanjutnya.
"Kami akan mencoba terbang dalam beberapa hari ke depan," ungkap MiMi Aung.
Saksikan Video Berikut Ini:
Helikopter Ingenuity Cetak Sejarah
Melalui Twitter, pada Senin (19/4) NASA mengumumkan berhasil menerbangkan helikopter di permukaan planet Mars. Helikopter itu mengambil foto bayang-bayangnya dari udara.
Terbangnya helikopter bernama Ingenuity itu pun mencetak sejarah.
Ingenuity, dibuat oleh NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL).
Ingenuity pergi ke Mars bersama misi luar angkasa Perseverance. Pada 18 Februari 2021, Perseverance berhasil mendarat di permukaan Mars.
Penerbangan Ingenuity menjadi bukti bagi NASA bahwa penerbangan terkendali di planet lain bukanlah hal mustahil.
"Ini membutihkan sedikit ingenuity (kecerdikan), perseverance (kegigihan), dan semangat untuk menjadikan kesempatan ini menjadi realita," tulis NASA dalam laman Twitternya, Senin (19/4/2021).
Advertisement