Turki Lockdown Akibat COVID-19 Mulai 29 April hingga Setelah Lebaran

Turki akan kembali lockdown pada pekan ini. Lebaran ikut terdampak.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Apr 2021, 10:14 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2021, 10:00 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan disuntik vaksin Sinovac.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan disuntik vaksin Sinovac. Dok: Twitter @RTErdogan

Liputan6.com, Ankara - Pemerintah Turki akan melaksanakan lockdown nasional akibat COVID-19. Kebijakan ini akan meliputi seluruh sisa bulan Ramadhan hingga Lebaran 2021.

Kebijakan ini diambil meski jutaan warga Turki sudah ikut vaksinasi. Presiden Recep Tayyip Erdogan juga sudah disuntik vaksin Sinovac yang menjadi andalan Turki. 

Berdasarkan laporan Anadolu, Selasa (27/4/2021), lockdown akan berlangsung pada Kamis 29 April hingga 17 Mei.

Presiden Erdogan meminta agar semua tempat kerja fokus pada Work From Home (WFH), kecuali sektor-sektor yang dikecualikan Kementerian Dalam Negeri, seperti sektor makanan dan manufaktur.

Ia berharap pengurangan kasus bisa cepat terwujud, sebab negara-negara Eropa juga sudah kembali membuka ekonomi. Erdogan khawatir sektor wisata, perdagangan, dan pendidikan akan terdampak jika Turki ketinggalan.

"Pada saat Eropa memasuki tahap re-opening, kita harus buru-buru mengurangi kasus agar kurang dari 5.000 supaya tidak tertinggal," ujar Erdogan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Aturan Lockdown Turki

Turki Catat Kasus Kematian Harian Covid-19 Tertinggi
Orang-orang yang memakai masker antre membeli minuman di taman beberapa jam sebelum penguncian nasional, di Ankara, Rabu (21/4/2021). Turki, yang sekarang berada di antara negara-negara yang paling parah terkena dampak, juga melaporkan 61.967 kasus baru Corona yang dikonfirmasi. (AP/Burhan Ozbilici)

Selama lockdown, kafe dan restoran di Turki hanya boleh memberikan layanan antara. Supermarket diminta tutup hari Minggu.

Transportasi publik hanya beroperasi 50 persen saja. Perjalanan antar kota juga butuh izin terlebih dahulu.

Lockdown ini lebih ketat dalam hal perjalanan. Sebelumnya, Turki mengizinkan orang dengan reservasi untuk bisa travel, kini itu tidak berlaku lagi.

Semua institusi pendidikan di Turki diminta tidak melakukan pembelajaran tatap muka, termasuk taman kanak-kanak. Semua ujian diperintahkan untuk ditunda.

Lanjut Vaksinasi

FOTO: Turki Berlakukan Pembatasan Selama Bulan Suci Ramadan
Seorang wanita yang mengenakan masker untuk membantu melindungi dari penyebaran COVID-19 duduk dalam kafe di Ankara, Turki, Selasa (30/3/2021). Turki kembali memberlakukan lockdown akhir pekan dan pembatasan selama Ramadan menyusul peningkatan tajam kasus COVID-19. (AP Photo/Burhan Ozbilici)

Presiden Erdogan meminta agar vaksinasi terus dilanjutkan. Ia juga berkata kepala desa akan segera ikut divaksin, demikian laporan Anadolu.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Turki, ada 21,5 juta dosis vaksin COVID-19 yang telah disalurkan. Sinovac menjadi andalan Turki karena dianggap efektif.

Daerah Istanbul telah menyuntik 3,5 juta dosis vaksin. Sebanyak 1,2 juta orang sudah mendapatkan dua dosis.

Sementara, Ankara telah menyalurkan 1,7 juta dosis vaksin. Ada 637 ribu orang yang sudah mendapat dua dosis.

Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis Sinovac Belum Termasuk Vaksin Covid-19 Syarat Umrah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Sinovac Belum Termasuk Vaksin Covid-19 Syarat Umrah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya