AstraZeneca Sudah Distribusikan 68 Juta Dosis Vaksin COVID-19 pada Kwartal 1 Tahun Ini

AstraZeneca telah berjanji akan mendistribusikan vaksin bukan untuk tujuan meraih keuntungan selama pandemi berlangsung.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2021, 12:01 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2021, 11:03 WIB
Melihat Petugas Medis di Korea Selatan Latihan Suntik Vaksin COVID-19
Botol kosong vaksin COVID-19 AstraZeneca terlihat selama sesi pelatihan cara memberikan suntikan vaksin COVID-19 di Asosiasi Perawat Korea di Seoul, Korea Selatan (17/2/2021). Korsel berencana memulai inokulasi virus COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca pada 26 Februari. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, London - AstraZeneca mengatakan telah mengirimkan sekitar 68 juta dosis vaksin COVID-19 selama tiga bulan pertama 2021 setelah vaksin itu menjadi salah satu yang pertama disetujui untuk digunakan secara luas.

Perusahaan obat Inggris-Swedia ini, Jumat (30/4), melaporkan pendapatan sekitar 275 juta dolar dari penjualan vaksin itu, atau setara dengan 4,04 dolar per dosis, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (1/5/2021).

AstraZeneca telah berjanji akan mendistribusikan vaksin bukan untuk tujuan meraih keuntungan selama pandemi berlangsung.

Perusahaan itu mengatakan 30 juta dosis vaksin telah masuk ke Uni Eropa, 26 juta ke Inggris, 7 juta ke GAVI, aliansi yang mengelola vaksin untuk negara-negara berpenghasilan rendah, dan 5 juta ke sejumlah negara lain.

Vaksin ini dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Oxford, yang melisensikan teknologinya ke AstraZeneca dalam upaya memanfaatkan kapasitas produksi dan distribusi global perusahaan.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Izin AstraZeneca

Ilustrasi Vaksin AstraZeneca (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Vaksin AstraZeneca (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Badan-badan pengawas obat di beberapa yurisdiksi, termasuk Inggris, Uni Eropa, dan India telah mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca secara luas.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) belum menyetujuinya.

Kekhawatiran bahwa vaksin AstraZeneca mungkin terkait dengan kasus pembekuan darah langka telah membuat beberapa negara merekomendasikan agar vaksin ini tidak digunakan pada orang-orang muda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya