Blue Book 2021: Uni Eropa Siap Dukung Kota Hijau Pintar di ASEAN

Kota Hijau Pintar di ASEAN (Smart Green ASEAN Cities) menjadi primadona di Blue Book rilisan Uni Eropa.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Mei 2021, 12:20 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2021, 10:00 WIB
Target Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2018
Pemandangan deretan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, Jumat (29/9). Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakinkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 persen tetap realistis. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa meluncurkan Blue Book untuk menampilkan kerja sama dengan ASEAN. Tema tahun ini masih terkait COVID-19, kemudian fasilitas dagang yang lebih modern dengan ASEAN Customs Transit System, serta pembangunan dan ekonomi hijau.

Salah satu program yang jadi primadona tahun ini adalah Smart Green ASEAN Cities (Kota Pintar Hijau ASEAN).

"Tahun ini kita akan memulai dukungan Smart Green ASEAN Cities," ujar Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Igor Driesmans.

Beberapa program hijau lain yang didukung Uni Eropa demi melawan perubahan iklim adalah Forest Governance support programme (FLEGT) untuk mendukung hutan, Sustainable Use of Peat Lands and Haze Mitigation in ASEAN (SUPA) agar penggunaan lahan gambut lebih terjaga, serta antisipasi kabut asap.

Di bidang keuangan, ada ASEAN Catalytic Green Finance Facility (ACGF) untuk pendanaan hijau, dan  Support to ASEAN Farmers' Organisations (AFOSP). 

Ada pula Biodiversity Conservation & Management of Protected Areas in ASEAN (BCAMP), kemudian yang masih baru, Integrated Programme Enhancing Capacity of AHA Centre & ASEAN Emergency Response Mechanism untuk penanganan bencana.

Semua itu sesuai dengan tujuan European Green Deal yang ingin mencapai net-zero emisi rumah kaca di Uni Eropa, dan mencapai lingkungan bebas polusi di 2050. Pada 2021-2027, sebanyak 35 persen dana penelitian Uni Eropa akan diberikan untuk mengembangkan teknologi ramah iklim.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

44 Tahun Hubungan Uni Eropa-ASEAN

Ilustrasi bendera Uni Eropa (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Uni Eropa (AFP Photo)

Dubes Driesmans turut menyambut perayaan 44 tahun hubungan kemitraan Uni-Eropa ASEAN. Hubungan antara kedua lembaga ini turut menjadi fondasi dari blue book edisi 2021 yang merupakan jilid keenam.

"Edisi keenam dari EU-ASEAN Blue Book menunjukan resiliensi, kepentingan, dan relevansi dari kemitraan kita, tak hanya dalam konteks global, tetapi juga kehidupan warga kita," ujar Dubes Driesmans.

Ia pun setuju pada penilaian bahwa Uni Eropa dan ASEAN merupakan dua contoh bagi dunia internasional terkait keberhasilan integrasi kawasan.

Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim Jock Hoi, turut menyambut perkembangan ini.

"Sebagai dua organisasi regional yang paling penting dan sukses, hubungan ASEAN-EU telah menyaksikan pertumbuhan signifikan pada kerja sama dalam berbagai bidang seperti yang dipandu oleh ASEAN-EU Plan of Action," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya