PM Inggris Boris Johnson Panggil Sejumlah Pejabat Bahas Skotlandia

Boris Johnson menyerukan pembicaraan krisis setelah partai pro-kemerdekaan Skotlandia menjadi mayoritas dalam pemilihan parlemen.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2021, 17:03 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2021, 17:03 WIB
PM Inggris
PM Inggris Boris Johnson (AFP Photo)

Liputan6.com, London - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Minggu 9 mei 2021 mengundang sejumlah pemimpin negara-negara devolusi Inggris untuk pembicaraan krisis tentang serikat pekerta setelah beberapa partai pro-kemerdekaan Skotlandia menjadi mayoritas dalam pemilihan parlemen.

Dikutip dari euronews, Senin (10/5/2021), pemimpin Partai Nasional Soktlandia, Nicola Sturgeon, mengatakan bahwa hasil pemilu membuktikan pengumutan suara kemerdekaan kedua untuk Skotlandia adalah "keinginan negara."

Hasil akhir pemilihan pada Kamis 6 Mei 2021 menunjukan bahwa SNP memenangkan 64 dari 129 kursi di Parlemen Skotlandia yang bebasis di Edinburgh.

Dengan angka tersebut, SNP kekurangan mayoritas keseluruhan.

Telah Menjadi Bagian Inggris Sejak 1707

Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon
Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon. (AP)

Setelah memenangkan kursinya, Srutgeon mengatakan prioritasnya adalah menangani pandemi dan di waktu yang tepat, akan "menawarkan negara ini pilhan masa depan yang leih baik."

Skotlandia telah menjadi bagian dari Inggris sejak 1707 dan masalah kemerdekaan Skotlandia tampaknya diselesaikan ketika pemilih Skotlandia menolak untuk memisahkan diri dalam referendum 2014.

Keputusan Inggris pada 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa juga bertentangan dengan keinginan mayoritas masyarakat Skotlandia dengan persentase sebesar 62%.

Johnson mengatakan pemungutan suara kemerdekaan seperti itu akan menjadi ilegal karena keputusan itu dikuasai oleh pemerintah Inggris di London.

 

Reporter: Paquita Gadin

Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah

Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya