Liputan6.com, Mexico City - Sebuah spesies baru dinosaurus yang diyakini "sangat komunikatif" ditemukan oleh seorang ahli paleontologi di Meksiko.
Menurut peneliti, dinosaurus itu memiliki menggunakan suara frekuensi rendah seperti gajah ketika berbicara.
Baca Juga
Spesimen tersebut, yang dinamai Tlatolophus galorum, diperkirakan telah mati sekitar 72 juta tahun lalu di tempat yang sekarang menjadi negara bagian utara Meksiko, Coahuila.
Advertisement
Setelah awalnya menemukan ekornya, ahli paleontologi mengatakan mereka kemudian menemukan sebagian besar kerangkanya, yang memiliki tinggi 1,32 m yang digunakan untuk berkomunikasi.
Ditemukan juga kerangka yang menyerupai tulang paha dan bahu dinosaurus tersebut.
"Kami menghitung ukurannya, yang bisa antara 8 meter dan 12 meter karena hanya ekornya sekitar 6 meter," kata ahli paleobiologi Meksiko, Angel Alejandro Ramirez, seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (15/5/2021).
"Kami percaya bahwa dinosaurus ini sangat komunikatif. Mereka bahkan menghasilkan dan merasakan suara frekuensi rendah seperti yang dibuat oleh gajah, yang menempuh jarak beberapa kilometer dan tidak terlihat oleh manusia," tambah Ramirez.
Selain itu, dinosaurus yang disebut "damai, tapi banyak bicara" ini juga bisa memiliki kemampuan untuk mengeluarkan suara keras untuk menakut-nakuti pemangsa, menurut Institut Antropologi dan Sejarah Nasional (INAH).
Saksikan Video Berikut Ini:
Temuan Luar Biasa dalam Paleontologi Meksiko
Peneliti Meksiko mengira bagian atas kepala dinosaurus Tlatolophus galorum mungkin berwarna merah.
"Kami percaya bahwa dinosaurus ini, seperti burung modern, memiliki warna sehingga struktur bagian atas kepalanya mungkin berwarna cerah. Mereka bisa jadi benar-benar merah, atau multi-warna, dengan bintik-bintik," kata Ramirez.
Penemuan ini masih dalam penyelidikan, tetapi penelitian tentang reptil purba tersebut telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Cretaceous Research, menurut INAH.
"Ini adalah kasus luar biasa dalam paleontologi Meksiko," katanya.
"Peristiwa yang sangat menguntungkan terjadi jutaan tahun yang lalu, ketika Coahuila adalah wilayah tropis, untuk dilestarikan dalam kondisi di mana ia ditemukan," ujarnya.
Nama Tlatolophus berasal dari tlahtolli - yang berarti "kata" dalam bahasa asli Nahuatl - dan lophus, yang berarti "puncak" dalam bahasa Yunani, menurut para peneliti.
Advertisement