Liputan6.com, Jakarta - Turki terus mengklaim bahwa pihaknya merupakan mediator perdamaian antara Israel dan Palestina. Rupanya, bukan Turki melainkan Mesir lah yang menjadi penengah antara kedua negara yang sedang dalam konflik tersebut.
Berita ini pun menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Sabtu (22/5/2021).
Advertisement
Baca Juga
Informasi penting lainnya adalah gencatan senjata yang dilakukan saat ini rupanya disambut baik oleh Presiden AS Joe Biden. Walaupun AS tengah berada di pihak Israel, Presiden Joe Biden tetap meminta adanya deeskalasi konflik dan mendorong gencatan senjata.
Masih seputar isu Israel dan Palestina, Menlu Retno menyebut bahwa Israel merupakan penjajah dalam sidang umum PBB yang dihadirinya.
Simak ketiga berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Sabtu (22/5/2021):
1. Bukan Turki, Inilah Negara yang Bantu Damaikan Palestina dan Israel
Pihak Palestina dan Israel sepakat mengakhiri konflik Mei 2021 dan melakukan gencatan senjata. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut gencatan senjata itu aktif pada Jumat (21/5/2021) pukul 02.00 pagi.
Selama konflik berseteru, sejumlah pemimpin dunia yang mengeluarkan banyak statement. Salah satunya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengajak negara-negara Muslim untuk bertindak.
Baca berita lengkapnya di sini...
Advertisement
2. Joe Biden Sambut Baik Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa negaranya menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
"Amerika Serikat sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu oleh Hamas dan kelompok teroris berbasis Gaza lainnya yang telah merenggut nyawa warga sipil yang tidak bersalah," kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih.
3. Menlu Retno Sebut Israel sebagai Penjajah dalam Sidang Umum PBB
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan bahwa Israel merupakan penjajah. Pernyataan itu dibuat Menlu Retno dalam kunjungannya ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB terkait isu Palestina.
"Kita semua memahami bahwa konflik ini bersifat asimetris, yaitu antara Israel sebagai penjajah dan bangsa Palestina yang diduduki dan terus menerus ditindas," ujar Menlu Retno.
Advertisement