Liputan6.com, Melbourne - Pemerintah negara bagian Victoria, Australia, memutuskan untuk lockdown selama tujuh hari. Ini turut berdampak pada kota metropolitan Melbourne.Â
Lockdown singkat dianggap efektif di Australia untuk menyetop penyebaran COVID-19. Kekhawatiran Australia diakibatkan telah masuknya varian COVID-19 B1.617.1.
Advertisement
Baca Juga
"Di luar negeri, mereka belum dapat melacak betapa cepatnya virus versi ini dapat bergerak. Namun, di Victoria kita tidak hanya melihat betapa cepatnya, melainkan betapa menularnya virus tersebut," ujar (Plt.) Premier Victoria, Daniel Andrews, seperti dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (29/5/2021).
Pembatasan terjadi pada 27 Mei hingga 3 Juni 2021, namun bila memungkinkan maka bisa diakhiri lebih cepat.
Pemerintah kota Melbourne meminta masyarakat agar tetap di rumah, serta mengenakan masker baik indoor maupun outdoor, serta mengikuti protokol kebersihan agar aman dari COVID-19.
Jika ada gejala, masyarakat diminta ikut tes, meskipun gejala ringan. Masyarakat juga diminta ikut vaksinasi.
Berikut aturan-aturan tambahan di Melbourne:
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Aturan di Melboure
Semua perpustakaan kota Melbourne akan tutup. Pembaca bisa mengakses buku secara online.
Tempat-tempat rekreasi dan marina akan ditutup. Hal yang sama diterapkan pada venue seni dan budaya.
Berbagai acara akan digelar online, ditunda, atau dibatalkan.
Queen Victoria Market akan tetap buka untuk produk-produk pokok. Akan tetapi, specialty stalls di Elizabeth dan Victoria Street, F Shed, dan String Bean Alley akan tutup.
Lokasi fasilitas olahraga akan tutup. Sejauh ini, fasilitas seperti taman dan playgroun akan tetap buka.
Fasilitas penitipan anak juga tetap buka.
Advertisement