Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin WHO pada Juni 2021 setelah beberapa kali penundaan. Sinovac adalah vaksin kedua produksi China yang mendapat izin darurat WHO.Â
Izin WHO dianggap esensial sebagai syarat haji dan umrah, sebab sejauh ini Arab Saudi hanya meloloskan vaksin yang sudah dapat izin darurat WHO.
Advertisement
Baca Juga
Tepat satu hari sebelum Sinovac mendapatkan izin WHO, muncul kabar dari Senayan bahwa Indonesia tak mendapatkan kuota haji 2021. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.Â
"Informasi terbaru yang kita dengar bahwa kita enggak dapat kuota haji," katanya kepada wartawan di DPR seperti dilaporkan Merdeka.com, Senin (31/5).
Dasco tidak menjelaskan alasannya. Namun, kata politikus Gerindra itu, belum jauh pembahasannya soal penggunaan vaksin COVID-19.
"Saya belum tahu, saya baru dapat informasi begitu. Nanti mungkin akan dijelaskan oleh Komisi VIII atau Pak Muhaimin yang akan menjelaskan," kata Dasco.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Izin Darurat WHO untuk Vaksin Sinovac
Vaksin Sinovac akhirnya mendapatkan izin darurat WHO usai beberapa kali penundaan. WHO berharap dengan izin ini, maka distribusi vaksin Sinovac dapat dipercepat.
"Dunia sangat membutuhkan beragam vaksin COVID-19 untuk menghadapi besarnya akses yang tidak setara di seluruh dunia," ujar Dr. Dr Mariângela Simão, Asisten Dirjen WHO untuk Akses Produk Kesehatan, seperti dikutip situs Relief Web, Rabu (2/6/2021).
Sinovac yang telah masuk ke daftar Emergency Use Listing (EUL) kini bisa disumbangkan melalui Fasilitas COVAX. Ini juga membantu berbagai negara untuk mempercepat persetujuan regulasinya untuk mengimpor dan menyuntikan vaksin.
Vaksin yang sudah dapat izin di Saudi untuk haji antara lain Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson. Keempatnya sudah mendapat izin darurat WHO.
Sinovac adalah vaksin kedua produksi China yang masuk daftar WHO. Pada awal Mei 2021, vaksin Sinopharm juga sudah mendapat izin, namun Sinopharm belum lolos menjadi syarat haji di Arab Saudi meski sudah dapat izin WHO.
Advertisement