3 Juni 2021: Angka COVID-19 Dunia Tembus 171 Juta, AS Catat 33,3 Juta Kasus

Jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 171,5 juta kasus di seluruh dunia. Kasus di Amerika Serikat kini berjumlah 33,3 juta orang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Jun 2021, 13:08 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2021, 13:08 WIB
WHO Umumkan Virus Corona Pandemi Global
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (kanan) berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena virus tersebut telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 171,5 juta kasus di seluruh dunia. Kasus di Amerika Serikat kini berjumlah 33,3 juta orang. 

Ada perkembangan baik di Inggris, sebab laporan kasus kematian mulai berkurang. Jumlah vaksinasi di dunia juga terus meningkat hingga 1,97 miliar dosis. 

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Kamis (3/6/2021), berikut lima negara dengan kasus COVID-19 tertinggi: 

1. Amerika Serikat: 33,3 juta

2. India: 28,3 juta

3. Brasil: 16,7 juta

4. Prancis: 5,7 juta

5. Turki: 5,2 juta

Kasus di Rusia juga sudah genap 5 juta orang, sementara di Inggris 4,5 juta.

Kondisi Malaysia saat ini sedang lockdown selama dua pekan dengan total 587 ribu kasus. Negara bagian Victoria di Australia juga sedang lockdown. Di Melbourne, ada 20 ribu kasus.

Kerajaan Arab Saudi juga sedang mencatat kenaikan kasus hingga sekitar 1.200 per hari. Total kasus di negara itu mencapai 452 ribu.

Sementara, kasus COVID-19 di China masih tetap stabil tanpa lonjakan signifikan dengan total 103 ribu.

Kasus COVID-19 di Jakarta Naik

FOTO: Libur Lebaran di Tengah Pandemi, MRT Sepi Penumpang
Suasana sepi saat Lebaran di salah satu stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Minggu (24/5/2020). Di tengah pandemi virus corona COVID-19, pengguna MRT terpantau sepi dan tak seperti libur Lebaran sebelumnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, terdapat sejumlah penyebab adanya peningkatan kasus Covid-19 di Ibu Kota. Salah satunya terkait aktivitas saat Lebaran 2021 atau mudik ke kampung halaman.

"Peningkatan kasus itu ada dua, pertama disebabkan karena mudik, kedua karena silaturahmi Lebaran, itu penyebabnya," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (2/6). 

Riza mengatakan, pemprov akan terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di Jakarta.

Dia menambahkan, Pemprov DKI sempat memperpanjang penyekatan masuk Ibu Kota hingga akhir Mei 2021. Karena itu, dampak kenaikan kasus Covid-19 seringkali terjadi setelah satu atau dua pekan pascapenyekatan.

"Sehingga kita baru bisa mengambil kesimpulan, seberapa besar dampak daripada arus balik dan arus mudik. Begitu juga dengan dampak silaturahmi Lebaran," jelas Riza.

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya