Pemimpin G7 Janji Berikan 1 Miliar Dosis Vaksin COVID-19 untuk Negara Miskin

Dalam KTT G7, para pemimpin negara besar tersebut janji memberikan 1 miliar dosis vaksin COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Jun 2021, 08:38 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 06:30 WIB
Pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson selama pertemuan bilateral menjelang KTT G7, Kamis (10 Juni 2021) di Carbis Bay, Inggris. (Foto AP/Patrick Semansky)
Pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson selama pertemuan bilateral menjelang KTT G7, Kamis (10 Juni 2021) di Carbis Bay, Inggris. (Foto AP/Patrick Semansky)

Liputan6.com, Jakarta - PM Inggris Boris Johnson telah menyatakan bahwa para pemimpin negara-negara industri besar telah menjanjikan satu miliar dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara miskin sebagai "langkah besar menuju vaksinasi dunia".

Pada akhir KTT G7 di Cornwall, Johnson mengatakan negara-negara menolak "pendekatan nasionalistik". Dia juga mengatakan memvaksinasi dunia akan menunjukkan manfaat dari nilai-nilai demokrasi G7.

Melansir laman BBC, Senin (14/6/2021), KTT G7 juga memiliki janji untuk menghapus kontribusi mereka terhadap perubahan iklim.

Setelah pertemuan pertama para pemimpin dunia dalam dua tahun, Johnson mengatakan "dunia melihat kepada kita untuk menolak beberapa pendekatan nasionalistik yang egois yang merusak respons global awal terhadap pandemi dan untuk menyalurkan semua kekuatan diplomatik, ekonomi, dan ilmiah kita untuk mengalahkan COVID-19 selamanya".

Dia mengatakan para pemimpin G7 telah berjanji untuk memasok vaksin ke negara-negara miskin baik secara langsung atau melalui skema Covax Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) - termasuk 100 juta dosis dari Inggris.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sumbangan Vaksin dari Inggris

Kemunculan Pertama PM Inggris
PM Inggris, Boris Johnson selesai memberikan pernyataan pada hari pertamanya kembali bekerja setelah pulih dari virus Corona di Downing Street, London, Senin (27/4/2020). Ini menjadi kemunculan pertama PM Johnson di depan publik setelah hampir sebulan terinfeksi COVID-19. (AP/Frank Augstein)

Johnson menolak anggapan bahwa janji vaksin adalah kegagalan moral oleh G7 karena tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan negara-negara miskin.

Dia merujuk pada keterlibatan Inggris dalam pengembangan vaksin Oxford-AstraZeneca.

"Dari 1,5 miliar vaksin yang telah didistribusikan di seluruh dunia, saya pikir orang-orang di negara ini harus sangat bangga bahwa setengah miliar di antaranya adalah hasil dari tindakan yang diambil oleh pemerintah Inggris dalam melakukan kesepakatan itu dengan ilmuwan Oxford dan AstraZeneca untuk mendistribusikannya," katanya.

Dia menambahkan bahwa "kami akan keluar dan kami memproduksi vaksin secepat kami bisa, dan mendistribusikannya secepat kami bisa". 

Target untuk memvaksinasi dunia pada akhir tahun depan akan terpenuhi adalah berkat banyaknya negara yang datang untuk KTT G7, katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya