Liputan6.com, London - Edward Heath menjadi perdana menteri Inggris yang baru setelah kemenangan mengejutkan bagi Konservatif dalam pemilihan umum pada 19 Juni 1970.
Hasil tersebut telah mengacaukan semua jajak pendapat yang dilakukan sebelum pemilu -- yang memprediksikan kemenangan bagi Partai Buruh Inggris, demikian dikutip dari laman BBC, Sabtu (19/6/2021).
Dari total 630 kursi Konservatif telah memenangkan 330 kursi, sementara Partai Buruh Inggris telah memenangkan sisanya.
Advertisement
Edward Richard George Heath yang telah memimpin partai Konservatif sejak 1965 berjanji untuk "mengembalikan kejujuran kepada pemerintah Inggris dan integritas politik" dan mengakhiri apa yang disebutnya sebagai "enam tahun kerja keras yang panjang".
Gaya baru pemerintahan
Perdana menteri sebelumnya, Harold Wilson, menolak untuk mengakui kekalahan sampai menit terakhir.
Tetapi tepat setelah pukul 14.00 di hari itu, ketika Konservatif mencapai mayoritas 316 kursi yang dibutuhkan, dia meminta audiensi dengan Ratu untuk mengajukan pengunduran dirinya.
Tak lama kemudian Ratu mengundang Heath ke Istana Buckingham di mana dia memintanya untuk membentuk pemerintahan baru.
Edward Heath lahir di Broadstairs pada 9 Juli 1916 dan menempuh pendidikan di universitas Oxford, sebelum menjadi anggota parlemen untuk Bexley pada 1950.
Advertisement