90 Persen Kasus COVID-19 di Uni Eropa Merupakan Varian Delta

90 persen kasus Virus Corona di UE merupakan COVID-19 varian delta.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Jun 2021, 15:12 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2021, 15:01 WIB
Brussel Wajibkan Pemakaian Masker di Tempat Umum
Seorang pria yang memakai masker duduk di bangku taman di Brussel, (12/8/2020). Penggunaan masker menjadi wajib di tempat umum di Brussel karena kasus Covid-19 naik ke tingkat kewaspadaan yang menempatkan kota itu di antara yang paling parah terkena dampak corona di Eropa. (François WALSCHAERTS/AFP

Liputan6.com, London - Varian Delta yang sangat menular dapat mendominasi hingga sekitar 90 persen kasus virus corona baru di Uni Eropa, kata badan pengendalian penyakit blok UE dan mendesak negara anggota untuk memacu dorongan vaksinasi.

Sementara varian Alpha pertama kali ditemukan di Inggris adalah jenis dominan yang sekarang beredar di Uni Eropa, yang diperkirakan akan berubah dengan cepat, kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.

"Sangat mungkin bahwa varian Delta akan beredar luas selama musim panas, terutama di antara individu yang lebih muda yang tidak ditargetkan untuk vaksinasi," Andrea Ammon, direktur pusat tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (24/6/2021). 

Varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India, lebih menular daripada jenis lainnya, katanya, seraya menambahkan "bahwa pada akhir Agustus akan mewakili 90 persen" kasus baru di UE.


Lonjakan Kasus COVID-19 di Rusia

Ceko Secara Besar-besaran Melonggarkan Pembatasan
Orang-orang mengantre di depan sebuah toko di Praha, Republik Ceko, Senin (10/5/2021). Ceko secara besar-besaran melonggarkan pembatasan corona COVID-19 karena negara paling terpukul pandemi di Eropa itu memberikan penghormatan kepada hampir 30.000 korban meninggal. (AP Photo/Petr David Josek)

Peringatan pusat itu datang ketika Rusia memperingatkan lonjakan infeksi yang "meledak" yang diperburuk oleh rendahnya tingkat penyerapan vaksin.

Inggris juga telah melihat varian Delta menjadi dominan, tetapi telah dilindungi oleh kampanye vaksinasi yang berhasil, dengan 82,5 persen orang dewasa memiliki setidaknya satu dosis vaksinasi dan 60 persen terlindungi sepenuhnya.

"Sangat penting untuk maju dengan peluncuran vaksin dengan kecepatan yang sangat tinggi" untuk menghentikan penyebaran varian dan mengurangi dampak kesehatannya, kata pusat itu.

Data pusat menunjukkan bahwa sampai saat ini, sekitar 30 persen dari warga usia 80-an dan 40 persen dari warga usia 60-an di Uni Eropa masih belum sepenuhnya divaksinasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya