Liputan6.com, Jakarta - Dokter Faheem Younus dari Universitas Maryland, Amerika Serikat, menyebut bahwa sistem kesehatan Indonesia sedang kolaps. Dunia dimina segera melakukan intervensi.
"Ini bukanlah Brasil atau India atau Italia," ujar Faheem Younus, MD, melalui Twitter, seperti dikutip Senin (5/7/2021).
Advertisement
Baca Juga
"Ini adalah Indonesia. Sebuah negara dengan 270 juta orang dengan senyap dibunuh oleh COVID. Sistem kesehatan sedang kolaps. Butuh intervensi global yang urgen untuk melawan bencana yang sedang muncul," ucapnya.
This is not Brazil or India or Italy. It’s Indonesia. A country of 270 million ppl is being silently decimated by COVID. Healthcare system collapsing. Needs urgent global intervention to fight the disaster unfolding pic.twitter.com/HNYB2em7pZ
— Faheem Younus, MD (@FaheemYounus) July 4, 2021
Faheem Younus menampilkan video singkat dari media Rusia yang menyebutkan sistem kesehatan RI sudah nyaris kolaps. Dr. Younus belakangan ini semakin sering membahas tentang kondisi COVID-19 di Indonesia, termasuk membantah bahwa susu Bear Brand bisa menyembuhkan corona.
Berdasarkan laman Linkedin miliknya, Faheem Younus adalah Clinical Associate Profesor di Universitas Maryland. Ia juga merupakan ahli penyakit menular, serta fellow dari Infectious Disease Society of America
Younus pernah mendapat Presidential Service Award dari mantan Presiden AS Barack Obama pada 2008 atas jasa kemanusiannya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Bear Brand Bukan Obat COVID-19
Faheem Younus juga menegaskan bahwa susu Bear Brand ataupun ivermectin bukanlah obat untuk COVID-19.
"Susu ini, atau vitamin atau ivermectin tidak memiliki peran dalam pengobatan COVID," jelasnya.
Selain itu, Dr. Younus menjelaskan bahwa jahe, jamu, serai, kunyit, dan kayu putih juga tak berperan dalam mengobati COVID-19. Solusi yang diberikan Dr. Younus adalah tetap memakai masker dan segera mendapatkan vaksin.
"Pakai masker, hindari keramaian di dalam ruangan dan vaksinasi," ucapnya.
Masalahnya:Penyebar isu di Facebook/Whatsapp yang menyarankan untuk tidak vaksinasi TIDAK AKAN ngurusin kamu di ICU ketika kamu sekarat kehabisan oksigen karena varian Delta.Solusinya gampang:Berhenti membuang-buang waktu di whatsapp. Dapetin vaksin.
— Faheem Younus, MD (@FaheemYounus) July 4, 2021
Advertisement