7 Juli 2021: 184,6 Juta Orang di Dunia Terinfeksi COVID-19

Data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University per Rabu (7/7/2021) menyebut bahwa kasus COVID-19 di dunia telah mencapai 184,6 juta. Di mana posisi Indonesia saat ini?

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Jul 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi virus corona, COVID-19, sehat
Ilustrasi virus corona, COVID-19, sehat. (Photo by stories on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 warga dunia telah mencapai 184.623.712 menurut data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University per Rabu (7/7/2021). Dengan angka kematian mencapai 3.993.298.

Sementara angka vaksinasi COVID-19 dunia terpantau sudah 3.259.062.503.

Negara yang paling banyak kasus COVID-19 hingga saat ini masih Amerika Serikat. Dalam daftar 10 besar, ada AS, India, Brasil, Prancis, Rusia, Turki, Inggris, Argentina, Kolombia, Italia.

Indonesia masuk daftar 20 besar negara terbanyak kasus COVID-19, tepatnya di posisi ke-17.

Menurut situs World o Meter, Indonesia merupakan negara keempat dengan kasus COVID-19 terbanyak di Asia. Dengan peringkat selengkapnya sebagai berikut:

  1. India 30.663.665 kasus
  2. Turki 5.454.763 kasus
  3. Iran 3.286.923 kasus
  4. Indonesia 2.345.018 kasus
  5. Filipina 1.450.110 kasus

Korea Selatan Laporkan Kasus Harian COVID-19 Tertinggi Selama 6 Bulan Terakhir

Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Dalam 24 jam terakhir pada Selasa 6 Juli 2021, Korea Selatan melaporkan lebih dari 1.200 kasus virus COVID-19. Jumlah harian tersebut menjadi kasus tertinggi menyalip jumlah kasus harian tahun lalu, yaitu pada akhir Desember 2020 silam.

Perdana Menteri Kim Boo-kyum pun menanggapinya dan segera melakukan pertemuan terkait antisipasi pada kasus COVID-19 pada Rabu (7/7/2021).

Melansir dari Channel New Asia, Kim menyatakan akan memperpanjang peraturan pembatasan ataupun jarak sosial lainnya selama beberapa hari ke depan.

Para pejabat juga akan mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai langkah memperketat kebijakan, seperti pada gelombang keempat pandemi COVID-19 akibat varian Delta yang mudah menular.

Varian Delta menjadi virus dengan penyebaran yang sangat cepat. Terutama bagi orang-orang yang berusia di antara 20-an dan 30-an yang belum divaksin.

Untuk itu, Kim menghimbau kepada para warga segera melakukan tes terlebih dahulu guna meminimalisasi penyebaran varian COVID-19 Delta yang lebih berbahaya.

Selengkapnya di sini...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya