Liputan6.com, Singapura - Singapura memberikan kesempatan bagi penerima vaksin Sinovac untuk disuntik dengan vaksin COVID-19 lain yang efikasinya lebih tinggi, yakni Pfizer dan Moderna. Peminat akan terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai risiko pencampuran vaksin.
Direktur pelayanan medis Kementerian Kesehatan Singapura, Kenneth Mak, berkata kebijakan ini disebut "heterologous vaccination strategy". Namun, ia menekankan belum ada data terkait hasilnya, meski secara teori positif.
Advertisement
Baca Juga
"Tapi meski begitu, jika ada yang eligible untuk mendapat vaksin dari program vaksinasi nasional, (maka) kita akan mengizinkan mereka untuk mendaftar, tetapi kita akan memberikan mereka saran mengenai fakta bahwa belum ada bukti terkait seberapa baik responsnya jika mereka sebelumnya mendapat vaksin lain," ujarnya seperti dilaporkan yahoo!news, dilansir Kamis (8/7/2021).
Singapura menggunakan vaksin Pfizer dan Moderna untuk program vaksinasi nasional. Dua vaksin itu memiliki tingkat efikasi di atas 90 persen.
Sinovac sudah diizinkan untuk swasta, tetapi tidak dipakai oleh pemerintah Singapura.
Sekadar informasi, pencampuran vaksin COVID-19 sudah diizinkan beberapa negara, seperti Korea Selatan, terutama untuk Pfizer dan AstraZeneca.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Khasiat Sinovac Jadi Pertanyaan
Selain itu, Kenneth Mak mengatakan bulan lalu bukti dari negara lain menunjukkan orang yang telah menggunakan vaksin Sinovac masih terinfeksi COVID-19.
"Ada risiko yang signifikan dari vaksin ini," kata Kenneth Mak seperti dilaporkan Business Line.
Lebih dari 17.000 orang di Singapura telah menerima satu dosis CoronaVac pada 3 Juli. Catatan ini akan disimpan dalam daftar imunisasi nasional.
Penerima vaksin Sinovac juga masih harus melakukan tes COVID-19 yang diperlukan sebelum menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat.
Mereka yang telah menyelesaikan rejimen vaksinasi lengkap dengan Moderna atau Pfizer dibebaskan dari pengujian pra-acara di Singapura.
Advertisement