UMNO Minta PM Malaysia Muhyiddin Yassin Mundur Lantaran Tak Becus Urus COVID-19

Dalam konferensi pers online usai rapat dewan tertinggi UMNO, Ahmad Zahid mengkritik penanganan pemerintah Malaysia terhadap pandemi COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Jul 2021, 14:33 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2021, 14:33 WIB
PM Malaysia Muhyiddin Yassin disuntik vaksin COVID-19 buatan Pfizer.
PM Malaysia Muhyiddin Yassin disuntik vaksin COVID-19 buatan Pfizer. Dok: Twitter @MuhyiddinYassin

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) telah menarik dukungannya untuk pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan menyerukan pengunduran dirinya, kata presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi, Rabu (7 Juli 2021).

Dalam konferensi pers online usai rapat dewan tertinggi UMNO, Ahmad Zahid mengkritik penanganan pemerintah terhadap pandemi COVID-19, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (8/7/2021).

Ahmad Zahid mengatakan bahwa UMNO telah mendukung Muhyiddin sebagai perdana menteri Malaysia berdasarkan syarat bahwa ia dapat memenuhi dua pedoman utama yang ditentukan oleh dewan tertinggi pada 11 Maret 2020.

"Ini untuk memastikan aspirasi masyarakat benar-benar terwujud, dan pemerintah harus segera mengendalikan kelesuan ekonomi dan menyusun rencana yang efektif untuk menangani pandemi COVID-19," kata Ahmad Zahid.

Pedoman ini tidak terpenuhi, kata Ahmad Zahid, seraya menambahkan bahwa pemerintah telah gagal dalam tujuh aspek, seperti manajemen pandemi, menyalahgunakan keadaan darurat Malaysia untuk tujuan politik, dan gagal mempertahankan demokrasi parlementer negara itu.

Berdasarkan keputusan bulat para delegasi pada Rapat Umum Tahunan UMNO 2020 dan kegagalan pemerintah, Ahmad Zahid mengatakan dukungan untuk perdana menteri Muhyiddin telah ditarik dengan segera.

"UMNO mendesak Muhyiddin Yasin untuk mundur dengan hormat agar perdana menteri baru dapat diangkat untuk waktu yang terbatas," katanya.

Perdana menteri baru hanya akan memfokuskan upaya pada kesejahteraan rakyat selama pandemi, menangani COVID-19 dengan pendekatan inklusif dan memastikan proses vaksinasi dan imunisasi dapat dipercepat.

Setelah herd immunity tercapai, katanya, perdana menteri ini harus menasihati Raja Malaysia untuk mengembalikan mandat rakyat untuk menyelenggarakan pemilihan umum ke-15.

 

UMNO Tak Pula Dukung Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim.
Anwar Ibrahim. (AP Images/Vincent Thian)

Ahmad Zahid juga menyatakan bahwa UMNO tidak akan mendukung pemimpin oposisi Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri. Partainya juga tidak akan mendukung koalisi apapun dengan Pakatan Harapan atau Partai Aksi Demokratik, katanya.

Pengumuman itu muncul setelah Perdana Menteri Muhyiddin Yassin merombak Kabinetnya pada Rabu (7/7), mempromosikan menteri senior pertahanan Ismail Sabri Yaakob menjadi wakil perdana menteri.

Hishammuddin Hussein, yang memegang portofolio urusan luar negeri, dipromosikan menjadi menteri senior juga.

Status UMNO sebagai mitra dalam pemerintahan Perikatan Nasional (PN) yang berkuasa, yang dipimpin oleh Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) di bawah Muhyiddin, semakin dipertanyakan.

Dalam rapat umum UMNO pada Maret tahun ini, partai telah menyimpulkan akan menarik dukungan kepada pemerintah PN jika tidak ada indikasi pemilihan umum dalam waktu dekat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya