Liputan6.com, Tokyo - Sebanyak 80,5 persen mahasiswa senior di Jepang yang belum wisuda menyatakan telah mendapat kerja. Ini dinilai sebagai peningkatan positif dalam hal mencari kerja di era pandemi COVID-19.
Dilaporkan Kyodo, Sabtu (10/7/2021), persentase mahasiswa yang mendapat kerja tahun ini naik dari tahun lalu, yakni 73,2 persen. Data itu berasal dari survei situs Recruit Co.
Advertisement
Baca Juga
Mahasiswa yang disurvei akan wisuda pada Maret 2022. Sejumlah 1.045 mahasiswa ikut survei yang dilaksanakan awal Juli ini.
Meski demikian, angka 80,5 persen itu masih lebih rendah dari 2019 ketika 85,1 persen mahasiswa sudah dapat kerja sebelum lulus. Berkurangnya mahasiswa yang dapat kerja sebelum lulus masih dipengaruhi oleh pandemi COVID-19.
Mahasiswa yang tinggal di daerah pedesaan lebih banyak yang memilih bekerja sebagai PNS karena dinilai lebih stabil saat pandemi. Hal itu lantas berdampak pada tingkat pencarian kerja, sebab seleksi CPNS di Jepang seringnya dimulai usai musim panas (setelah Agustus) sebelum survei dilakukan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Pilihan Jadi PNS
Di Tokyo, jumlah mahasiswa yang ingin menjadi PNS tidak jauh berbeda dari tahun lalu, yakni 8,6 persen.
Menurut laporan Kyodo, mahasiswa yang berminat jadi PNS banyak dari wilayah rural. Sebanyak 18,8 persen mahasiswa di daerah Kinki di Osaka dan Chubu di Nagoya berminat menjadi PNS.
Angka itu naik 8,6 persen poin dari jumlah mahasiswa yang ingin menjadi PNS pada musim semi 2020.
Zen Masumoto, kepala institut penelitian Recruit, memahami keresahan dari mahasiswa yang belum dapat kerja.
"Mahasiswa-mahasiswa tanpa tawaran pekerjaan mungkin resah, tetapi ada banyak senior di universitas yang dapat kerja setelah bulan Juli. Saya harap mereka menemukan perusahaan yang cocok bagi mereka," ujarnya.
Advertisement