Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap pemilik akun twitter dr Lois Owien. Wanita itu ramai diperbincangkan di media sosial lantaran menganggap kasus kematian COVID-19 tidak disebabkan oleh virus, melainkan efek dari interaksi obat yang dikonsumsi pasien.
Lois Owien sebelumnya sempat hadir dalam sebuah acara yang ditayangkan salah satu stasiun tv swasta. Sempat ada pertanyaan dari host terkait kasus kematian COVID-19 saat off air.
Lois Owien berpendapat bahwa kematian para pasien terkonfirmasi COVID-19 bukan akibat virus, melainkan interaksi obat yang diminum selama penanganan medis. Ternyata, ada yang merekam percakapan tersebut dan kemudian videonya viral di media sosial.
Advertisement
Isu hoaks terkait COVID-19 tak hanya ada di Indonesia. Sejumlah orang di luar negeri ini juga ditangkap lantaran kasus berita bohong. Dikutip dari berbagai sumber, Senin (12/7/2021) berikut selengkapnya:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Ada COVID-19 di Toko Makanan
Seorang pria Texas yang mengklaim telah membayar seseorang yang dengan sengaja menyebarkan COVID-19 ke sebuah toko makanan, ditangkap oleh FBI.
Christopher Perez menghadapi tuduhan informasi palsu sehubungan dengan insiden tersebut, demikian dikutip dari laman nydailynews.
Menurut siaran pers dari Departemen Kehakiman AS, pria asal San Antonio berusia 39 tahun itu memposting ancaman ke media sosial karena "ia berusaha mencegah orang mengunjungi toko."
Setelah penyelidikan singkat, petugas kepolisian memutuskan bahwa posting-an Perez di media sosial hanyalah tipuan dan memastikan tidak ada toko di daerah San Antonio yang terpengaruh.
Advertisement
2. Mengaku Positif COVID-19
Seorang pria North Carolina berusia 31 tahun menghadapi tuduhan kejahatan karena mengatakan bahwa dia mengidap COVID-19, demikian dikutip dari wivb.com.
Dalam siaran langsung di Facebook yang telah dilihat lebih dari 500.000 kali, Justin M. Rhodes terlihat berjalan melintasi Walmart mengatakan bahwa ia "positif COVID-19" dan menunjukkan sedikit perhatian kepada orang-orang di sekitarnya serta menyentuh sejumlah barang sambil berkata; "Jika saya mendapatkannya, Anda semua juga mendapatkannya."
Polisi bekerja sama dengan pejabat kesehatan setempat dan menemukan Rhodes tidak positif COVID-19. Dia ditangkap karena Melakukan Tindak Pidana Hoax di ruang umum.
3. Vaksin Palsu
Ada pula sepuluh orang, termasuk dua dokter, ditangkap karena diduga menjalankan sindikat antarnegara bagian yang terlibat dalam pembuatan dan pemasaran gelap vaksin COVID-19 palsu.
Bukan hanya COVID-19, mereka juga menyebarkan hoaks bahwa produk mereka bisa atasi penyakit jamur hitam, kata polisi, demikian dikutip dari laman hindustantimes.
Menurut polisi, dokter yang ditangkap sebelumnya pernah diringkus pada April 2021 oleh polisi Ghaziabad karena pemasaran gelap suntikan remdesivir.
Advertisement
4. Layanan Kesehatan Disebut Pusat COVID-19
Seseorang yang mengaku sebagai otoritas kesehatan mengacaukan layanan Lynn Valley Care Centre setelah menyebarkan isu hoaks.
Ia menyebut petugas di layanan itu banyak yang terpapar COVID-19, demikian dikutip dari laman citynews1130.com.
Layanan kesehatan di Canada itu mengatakan isu membahayakan kesehatan banyak orang.
Polisi mengkonfirmasi satu orang ditangkap atas penyebaran isu hoaks ini. Tetapi dakwaan belum ditetapkan.Polisi mengatakan, penangkapan itu dilakukan kurang dari sebulan.
Lynn Valley Care Home kemudian merilis pernyataan terbuka soal isu hoaks tersebut.
Infografis Vaksin Covid-19 Berbayar Vs Vaksin Gratis
Advertisement