Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Kuba negara gagal. Kuba sedang mengalami gelombang protes. Biden menuding pemerintah Kuba merespons secara represif, akses media sosial juga sempat dibatasi pemerintahan komunis.
Protes besar-besaran itu terjadi akibat kurangnya pasokan obat dan makanan di tengah pandemi COVID-19.
Advertisement
"Kuba sayangnya merupakan sebuah negara gagal dan merepresi warganya," ujar Presiden Joe Biden, dilaporkan CNN, Jumat (16/7/2021).
Presiden Kuba, Miguel DÃaz-Canel, menyalahkan AS karena melakukan sanksi ekonomi.
Presiden Biden berkata ada sejumlah cara untuk menolang Kuba, akan tetapi ia khawatir kiriman bantuan itu malah disalahgunakan pemerintah. Biden berkata sangat mungkin rezim komunis Kuba akan menyita kiriman AS atau mengambil banyak jatah.
Ketika ditanya mengenai rezim komunis Kuba, Presiden Biden menyebut ideologi itu sudah gagal. Hal serupa juga Biden ucapkan terkait sosialisme.
"Komunisme aalah sistem gagal," ucap Biden. "Sebuah sistem yang gagal secara universal, dan saya tidak melihat sosialisme sebagai pengganti yang berguna, tetapi itu cerita lain."
Masalah Vaksin COVID-19
Lebih lanjut, Presiden Joe Biden berkata siap mengirim vaksin COVID-19 ke Kuba. Masalahnya, negara komunis itu belum bergabung ke COVAX yang merupakan program vaksin WHO.
Joe Biden berkata akan lebih yakin apabila ada organisasi internasional yang mengurus distribusi vaksin agar rakyat biasa benar-benar mendapatkan akses ke vaksin tersebut.
"Saya akan bersiap untuk memberikan sejumlah vaksin yang signifikan apabila faktanya saya diyakinkan ada organisasi internasional yang membagikan vaksin-vaksin itu," kata Biden.
Menurut data WHO, ada 256 ribu total kasus COVID-19 di Kuba. Pasien meninggal tercatat 1.659 orang.
Advertisement