60 Ribu Jemaah Beribadah Haji 2021 di Bawah Protokol Ketat Cegah COVID-19

Haji 2021 dimulai di Arab Saudi pada Sabtu 17 Juli di bawah tindakan pencegahan COVID-19 yang ketat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 19 Jul 2021, 11:53 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2021, 09:57 WIB
Muslim mulai ritual Haji 2021 pada 17 Juli 2021. (Twitter @reasahaharamain)
Muslim mulai ritual Haji 2021 pada 17 Juli 2021. (Twitter @reasahaharamain)

Liputan6.com, Jeddah - Haji 2021 telah berlangsung di Arab Saudi, di bawah aturan ketat COVID-19 untuk tahun kedua berturut-turut.

Mengutip Al Arabiya, Senin (19/7/2021), haji dimulai di Arab Saudi pada Sabtu 17 Juli di bawah tindakan pencegahan COVID-19 yang ketat. Ini merupakan tahun kedua berturut-turut ritual tahunan umat Muslim itu diadakan dalam keadaan khusus.

Jemaah haji mulai berduyun-duyun ke Makkah pada Sabtu pagi sebagai persiapan untuk memulai ritual, yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan ritual bagi setiap Muslim yang mampu.

Ratusan Muslim tiba di stasiun al-Zaidi di Makkah, di mana 1.770 bus akan membawa mereka ke halaman Ka'bah setelah izin mereka diperiksa. Jelang haji, jemaah diminta mengunduh aplikasi seluler Shaaer Smart Card.

Di aplikasi tersebut, detail pribadi dan tempat tinggal seorang jemaah, serta aplikasi pintar haji mereka akan ditampilkan.

Kartu Shaaer Smart Card juga terhubung dengan status kesehatan jemaah haji. Ini juga memungkinkan jemaah mendapatkan dan menilai layanan haji, mengakses berbagai transportasi di sekitar halaman Makkah dan sepanjang perjalanan haji mereka serta mengakses gerbang pintar.

60 Ribu Jemaah Terpilih

FOTO: Jemaah Mulai Rangkaian Ibadah Haji 2021
Jemaah yang memegang payung untuk melindungi diri dari panas tiba di Masjidil Haram pada awal musim haji, Arab Saudi, Sabtu (17/7/2021). Pemerintah Arab Saudi mengklaim ibadah haji tahun lalu hanya diikuti 1.000 orang, sementara media lokal menyebut ada 10 ribu orang. (FAYEZ NURELDINE/AFP)

Makkah biasanya akan menyambut lebih dari 2,5 juta Muslim dari seluruh dunia untuk haji. Namun, karena pandemi Virus Corona COVID-19, haji tahun ini dibatasi hanya 60.000 orang yang tinggal di Arab Saudi dan telah divaksinasi.

Pada 2020, hanya beberapa bulan setelah wabah melanda, negara kerajaan itu hanya mengizinkan 10.000 orang yang tinggal di negara tersebut untuk melakukan ritual haji.

Pihak berwenang Saudi telah mengatakan bahwa mereka berharap bisa mengulangi keberhasilan haji tahun lalu, yang ditandai dengan organisasi yang sangat besar dan komitmen penuh dari pejabat dan jemaah untuk mengikuti pedoman pencegahan COVID-19.

Hanya penduduk dan warga sudah vaksinasi COVID-19 yang diberi izin untuk melakukan ritual tersebut. Mereka juga harus berusia antara 18 dan 65 tahun, tidak menderita penyakit kronis, dan tidak pernah melakukan haji sebelumnya.

Langkah-langkah jarak sosial akan diberlakukan setiap saat selama haji untuk memastikan para jemaah tidak tertular Virus Corona COVID-19. Robot juga telah ditempatkan di sekitar halaman Ka'bah untuk menyemprot pembersih sepanjang hari.

Beberapa robot lain juga digunakan untuk melayani air Zamzam bagi para jemaah dan pekerja.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya