Liputan6.com, London - Seorang kartunis Palestina bernama Naji Salim al-Ali ditembak tepat pada bagian wajahnya dan terluka parah saat sedang berada di London, Inggris pada 22 Juli 1987.
Naji Salim al-Ali ditembak mati di luar kantornya di Ives Street, Chelsea pada pukul 17.00 waktu setempat, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (22/7/2021).
Baca Juga
Kartunis paling terkenal di Timur Tengah ini kerap menyindir politik negara Arab dan sangat kritis terhadap pemimpin Iran Ayatollah Khomeini.
Advertisement
Dia dilarikan ke rumah sakit terdekat, dan langsung dipindahkan ke departemen bedah saraf di Rumah Sakit Charing Cross.
Saksi mata menggambarkan al-Ali didekati oleh dua pria -- berusia 25 sampai 30 -- ketika salah satu dari mereka menarik pistol dan menembaknya dari jarak dekat di sisi kanan wajah.
Dia telah bekerja untuk surat kabar Kuwait Al Qabas selama tiga tahun dan pindah ke London setelah dia diusir dari Kuwait dua tahun lalu.
Hidup di bawah ancaman
Seorang juru bicara media Al Qabas mengatakan, kartunis itu telah menerima lebih dari 100 ancaman pembunuhan selama karirnya.
Rekan al-Ali mengungkapkan seorang anggota senior PLO Yasser Arafat menelepon kartunis itu pada pertengahan Juni 1987 dan berkata: "Anda harus memperbaiki sikap Anda."
"Jangan katakan apa pun yang menentang orang jujur, jika tidak, kami akan memiliki urusan untuk memilah Anda," lanjut si penelepon.
Al-Ali mengabaikan peringatan itu dan menerbitkan kartun yang mencemooh Arafat dan antek-anteknya pada 24 Juni 1987.
Advertisement