AirAsia Malaysia Akan Luncurkan Taksi Terbang pada 2022

Maskapai penerbangan Malaysia Grup AirAsia Bhd. mengatakan sedang berusaha untuk meluncurkan bisnis taksi terbang segera pada 2022.

oleh Hariz Barak diperbarui 24 Jul 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2021, 17:00 WIB
Bendera Malaysia (AFP PHOTO)
Bendera Malaysia (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Maskapai penerbangan Malaysia Grup AirAsia Bhd. mengatakan sedang berusaha untuk meluncurkan bisnis taksi terbang segera pada 2022.

"Kami sedang mengerjakannya saat ini," kata Tony Fernandes, chief executive officer dan co-founder AirAsia sebagaimana diwartakan Bloomberg pada 6 Maret 2021.

"Saya pikir kami sekitar satu setengah tahun lagi dari peluncuran."

Fernandes berbicara dalam diskusi online sebagai bagian dari Forum Ekonomi Pemuda.

Dengan bisnis penerbangan yang terpukul dari pandemi virus corona COVID-19, AirAsia telah berkembang di ruang digital.

Mereka meluncurkan "aplikasi super" tahun lalu yang menawarkan layanan dari perjalanan dan belanja ke layanan logistik dan keuangan.

"Kami mengambilnya sebagai kesempatan, kesempatan sekali seumur hidup untuk menayangkan kembali bisnis Anda, melihat kembali hal-hal," kata CEO.

Taksi Online dan Taksi Terbang AirAsia

Ilustrasi Foto Taksi Online (iStockphoto) ​
Ilustrasi Foto Taksi Online (iStockphoto) ​

AirAsia mengharapkan untuk memulai layanan transportasi online sendiri pada April 2021, kata Fernandes.

Sementara untuk taksi terbang, AirAsia berharap untuk mulai menyediakan tahun depan, dengan sebanyak empat kursi dan akan ditenagai oleh quadcopter, tambahnya.

Secara terpisah pada hari Sabtu, perusahaan mengumumkan bahwa ia bermitra dengan lembaga negara bernama Pusat Inovasi dan Kreativitas Global Malaysia untuk mengembangkan layanan pengiriman drone perkotaan.

Sementara AirAsia mencari peluang lebih lanjut untuk memperluas layanannya ke area baru, Fernandes optimis bahwa perjalanan udara akan segera rebound dengan peluncuran program vaksinasi. Grup ini menawarkan penerbangan murah yang menghubungkan 22 negara, sebagian besar di kawasan Asia-Pasifik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya