Liputan6.com, Jakarta - Presiden AS Joe Biden telah meminta negara bagian untuk menawarkan $ 100 (Rp 1,4 juta) kepada yang baru divaksinasi dalam upaya untuk mengatasi tingkat vaksinasi yang lemah di tengah lonjakan virus.
Melansir BBC, Jumat (30/7/2021), Presiden juga mengeluarkan persyaratan vaksin baru yang ketat untuk pekerja federal AS, tenaga kerja terbesar di negara itu dengan sekitar dua juta orang.
Advertisement
Baca Juga
Perintah tersebut mengharuskan karyawan untuk menunjukkan bukti vaksinasi atau menjalani pengujian dan wajib mengenakan masker.
Hanya di bawah setengah dari warga AS telah sepenuhnya divaksinasi, menurut data resmi.
Berbicara dari Gedung Putih pada hari Kamis, Biden mengatakan bahwa langkah-langkah baru adalah hasil dari penyebaran varian Delta yang sangat menular, diperburuk oleh "pandemi orang yang tidak divaksinasi".
"Orang-orang kritis dan akan mati yang tidak harus mati," kata presiden.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dorong Vaksinasi
Biden menambahkan bahwa insentif moneter mungkin tampak tidak adil bagi orang Amerika yang sudah divaksinasi, tetapi "kita semua mendapat manfaat jika kita bisa membuat lebih banyak orang divaksinasi".
Negara bagian akan menggunakan uang dari undang-undang Rencana Penyelamatan Amerika senilai $1,9 triliun untuk mendanai insentif.
Biden mengatakan bahwa pemerintah federal akan "mengembalikan sepenuhnya" usaha kecil atau menengah yang memberikan waktu istirahat bagi pekerja untuk mendapatkan vaksinasi.
Sementara pekerja pemerintah yang menolak untuk divaksinasi tidak akan dipecat, langkah Gedung Putih ini bertujuan untuk memberi contoh bagi pengusaha lain di seluruh negeri.
Presiden Demokrat juga membahas teori, yang sebagian besar menyebar di kalangan konservatif, bahwa vaksinasi itu tidak aman. Dia menekankan bahwa "tidak ada yang politis" tentang vaksin, yang dikembangkan dan disahkan di bawah pemerintahan Republik dan selanjutnya didistribusikan di bawah pemerintahannya.
Bulan lalu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 99% kematian akibat Covid-19 terjadi di antara yang tidak divaksinasi.
Hampir 70% orang dewasa telah menerima setidaknya satu tusukan, menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian Penyakit.
Tetapi tingkat vaksinasi bervariasi di seluruh negeri. Wilayah selatan dan barat yang saat ini mengalami wabah COVID-19 memiliki angka yang jauh lebih rendah.
Itu terjadi ketika kematian terkait virus naik menjadi sekitar 2.000 per minggu. Kasus baru sekarang mencapai titik tertinggi dalam tiga bulan terakhir, dengan sekitar 60.000 tercatat per hari.
Advertisement