Jerman Beri Aturan Terbaru Bagi Pelancong yang Akan Berkunjung ke Negaranya

Perubahan peraturan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan virus yang dibawa kembali seusai liburan musim panas, yang mendorong jumlah kasus baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2021, 09:03 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2021, 09:03 WIB
Beri Hormat ala Nazi, Turis Ini Ditangkap Saat Wisata di Jerman
Ilustrasi Bendera Jerman (pixabay.com)

Liputan6.com, Berlin - Jerman pada Minggu (1/8), memperkenalkan aturan pembatasan baru yang mengharuskan mereka yang belum divaksinasi penuh atau yang baru saja pulih dari COVID-19 untuk menunjukkan hasil tes negatif ketika memasuki negara itu.

Perubahan yang disetujui kabinet Jerman pada Jumat (30/7) lalu berlaku untuk semua orang yang berusia 12 tahun ke atas.

Perubahan peraturan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan virus yang dibawa kembali seusai liburan musim panas, yang mendorong jumlah kasus baru.

Libur sekolah di beberapa negara bagian di Jerman akan berakhir sekitar satu minggu lagi.

Mereka yang belum divaksinasi dan melakukan perjalanan udara diharuskan memiliki hasil tes negatif sebelum pergi ke Jerman, terlepas dari mana mereka berasal.

Orang yang menyebrang ke Jerman dengan sarana transportasi lain juga harus membuktikan status mereka.

Pihak berwenang Jerman pada Minggu (1/8) melakukan pemeriksaan ketat di perbatasan-perbatasan darat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kasus COVID-19 di Jerman

Jerman Kembali Lockdown
Orang-orang berjalan melewati zona pejalan kaki utama di Frankfurt, Jerman, Senin (14/12/2020). Mengurangi sebaran virus corona COVID-19, Jerman akan kembali menutup wilayahnya atau lockdown mulai 16 Desember 2020 mendatang. (AP Photo/Michael Probst)

Kantor berita Associated Press mengutip Marc Horstmann, seorang polisi federal yang bekerja di dekat perbatasan Jerman dan Belanda, mengatakan sebagian besar pengemudi kooperatif.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Jerman, dalam laporan pekan ini, menyatakan lebih dari empat per lima kasus baru di Jerman terjadi di dalam negeri.

Tetapi ada peningkatan jumlah orang yang mungkin terpapar virus di luar negeri, terutama di Spanyol dan Turki.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya