Gempa Magnitudo 7,2 di Haiti Picu Status Darurat Selama 1 Bulan

Belum sepenuhnya pulih dari gempa 2010, kini Haiti diguncang gempa yang terbilang parah.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2021, 11:32 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2021, 11:32 WIB
Jejak Guncangan Gempa Haiti Magnitudo 7,2
Petit Pas Hotel rusak setelah gempa bumi di Les Cayes, Haiti, Sabtu (14/8/2021). Wilayah Negara Haiti diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,1 pada Sabtu, 14 Agustus 2021 pukul 08.29.10 waktu setempat yang menewaskan lebih dari 300 jiwa. (AP Photo/Delot Jean)

Liputan6.com, Port-au-prince - Gempa berkekuatan 7,2 melanda bagian barat negara Karibia Haiti pada Sabtu 14 Agustus pagi, telah menewaskan 304 orang dan melukai lebih dari 1800, seperti dilansir dari BBC dan Washington Post, Minggu (15/08/2021).

Perdana Menteri mengatakan, ada kerusakan luas dan menyatakan keadaan darurat selama sebulan.

Gempa yang berpusat sekitar 12 km (7,5 mil) di timur laut Saint-Louis du Sud, meruntuhkan dan merusak banyak bangunan termasuk gereja dan hotel.

Getaran gempa tersebut terasa di ibu kota padat penduduk Port-au-Prince sekitar 125 km jauhnya, dan di negara-negara tetangga.

Dalam sebuah pernyataan, Leila Bourahla, direktur Penyelamatan Anak-Anak Haiti mengatakan bahwa staf di lapangan melihat kehancuran yang mengerikan.

"Puluhan rumah runtuh, banyak orang terluka dan korban jiwa," kata Borahla.

"Meskipun akan memakan waktu berhari-hari untuk menilai skala penuh kerusakan, jelas bahwa ini adalah darurat kemanusiaan besar-besaran."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Haiti Mengalami Krisis Selama Bertahun-tahun

Jejak Guncangan Gempa Haiti Magnitudo 7,2
Seorang pria mengambil barang-barang dari rumahnya yang hancur akibat gempa di Les Cayes, Haiti, Sabtu (14/8/2021). Wilayah Negara Haiti diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,1 pada Sabtu, 14 Agustus 2021 pukul 08.29.10 waktu setempat yang menewaskan lebih dari 300 jiwa. (AP Photo/Joseph Odelyn)

Haiti menjadi pusat amal dan organisasi non-pemerintah setelah gempa bumi 2010. Pasalnya Haiti belum sepenuhnya pulih akibat gempa 2010 yang menewaskan 220.000 ribu jiwa.

Dalam jangka panjang, gempa berpotensi memperburuk krisis kelaparan di negara ini. Muhamed Bizimana, asisten direktur negara untuk Care Haiti telah menerima laporan tentang tanaman di selatan yang hancur akibat tanah longsor setelah gempa.

"Ini bukan tahun yang baik bagi Haiti," kata Bizimana.

"Ini satu demi satu krisis," tambahnya.

Gempa pada hari Sabtu terjadi lebih jauh dari ibukota padat penduduk. Namun, USGS mencatat bahwa orang-orang di daerah yang paling parah terkena dampak sebagian besar tinggal di tempat tinggal yang dibangun dengan buruk yang rentan terhadap guncangan gempa.

Gempa tersebut memperdalam krisis kemanusiaan di negara yang berjuang melawan kelaparan, kemiskinan dan kekerasan.

 

Reporter: Cindy Damara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya