Liputan6.com, Camp David - Afghanistan telah jatuh ke tangan Taliban. Hanya butuh sepekan bagi Taliban untuk melancarkan serangan ke ibu kota provinsi hingga akhirnya ibu kota Kabul dikuasai.
Taliban berhasil berkuasa meski Amerika Serikat beroperasi di Afghanistan sejak 2001. Korban jiwa banyak berjatuhan, dan uang rakyat yang digunakan untuk militer juga fantastis, tapi Afghanistan jatuh dengan cepat.
Advertisement
Lantas di mana Presiden AS Joe Biden ketika Afghanistan jatuh? Joe Biden ternyata sedang liburan selama beberapa hari. Ia tidak berada di Gedung Putih, melainkan sedang liburan di Camp David, Delaware.
Menurut laporan CNN, Senin (16/8/2021), Presiden Joe Biden diperkirakan baru akan memberikan pernyataan dalam beberapa hari ke depan. Meski demikian, ada kemungkinan Biden memberikan pernyataan dari Delaware.
Delaware merupakan daerah asal Presiden Biden. Dulu ia adalah senator dari negara bagian itu.
Beberapa pejabat senior Gedung Putih juga sedang berlibur, namun pada Minggu 15Â Agustus sudah kembali aktif.
Akun Twitter Gedung Putih sempat menampilkan foto dari kejauhan saat Presiden Biden duduk sendirian di ruang konferensi. Ia berbincang virtual bersama sejumlah pejabat intelijen, namun tidak ada penjelasan detail mengenai apa yang dibahas.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Presiden Afghanistan Kabur
Presiden Ashraf Ghani mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan di Facebook bahwa ia telah meninggalkan Afghanistan.
Dikutip dari AFP, Senin (16/8/2021) Presiden Ghani mengatakan bahwa dia telah meninggalkan negara itu pada Minggu (15/8) untuk "mencegah pertumpahan darah," ketika Taliban memasuki wilayah ibu kota Kabul.
Dalam pernyataannya, Ghani mengatakan bahwa dirinya percaya "patriot yang tak terhitung jumlahnya akan menjadi martir dan kota Kabul akan hancur" jika dia tetap berada di di sana.
"Taliban telah menang dengan penghakiman pedang dan senjata mereka, dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan pertahanan diri warga negara mereka," kata Ghani.
"Mereka sekarang menghadapi ujian sejarah baru. Entah mereka akan mempertahankan nama dan kehormatan Afghanistan atau mereka akan memprioritaskan tempat dan jaringan lain," tambahnya.
Ghani tidak mengungkap lokasi keberadaannya saat ini, tetapi sebuah media terkemuka Afghanistan, Tolo News, menyebut dia pergi ke Tajikistan.
Â
Advertisement