Kondisi Bandara Kabul Mengerikan, Belanda Gagal Evakuasi Warganya dari Afghanistan

Belanda berencana menjemput hingga 1.000 pegawai kedutaan lokal, penerjemah dan keluarga mereka dari Afghanistan

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2021, 20:11 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2021, 15:39 WIB
Begini Suasana Kacau di Bandara Afghanistan
Orang-orang Afghanistan naik ke atas sebuah pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul (16/8/2021). Bandara internasional di Kabul dilanda kekacauan dan kemacetan lalu lintas yang parah. (AFP/Wakil Kohsar)

Liputan6.com, Jakarta - Bandara di Kabul, Afghanistan, pasca-dikuasainya Istana Kepresidenan oleh Taliban, disebut Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag dalam kondisi mengerikan. Upaya evakuasi warga Belanda di Afghanistan pun gagal karena kekisurhan yang terjadi di luar bandara Kabul tidak memungkinkan orang-orang masuk ke dalam pesawat

Menurut Kaag, Belanda berencana menjemput hingga 1.000 pegawai kedutaan lokal, penerjemah dan keluarga mereka dari Afghanistan pada Selasa malam 17 Agustus. Namun, sebuah pesawat militer yang dioperasikan Belanda bersama dengan negara Eropa utara lainnya meninggalkan Kabul tanpa penumpang menuju kembali ke Belanda.

"Mengerikan. Banyak yang berada di pintu masuk bandara beserta keluarga mereka," kata Kaag kepada Kantor Berita Belanda ANP, dikutip, Rabu (18/8/2021).

Pasukan bersenjata AS yang mengamankan bandara tidak mengizinkan warga Afghanistan mengakses pintu masuk bahkan jika mereka mengantongi surat mandat yang sah. Lagipula, lanjut Kaag, pesawat hanya mendarat di Kabul sekitar setengah jam.

"Semoga situasinya akan membaik. Kami sedang mencoba memahami situasi ini dan memastikan bahwa kami dapat mengevakuasi orang-orang yang ingin kami bawa pulang," Kaag memungkasi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tersangkut Pesawat

Momen Warga Afghanistan Rebutan Naik Pesawat Militer AS
Ratusan orang berlari di samping pesawat angkut C-17 Angkatan Udara AS di landasan bandara internasional, di Kabul, Afghanistan (16/8/2021). Ratusan warga Afghanistan berusaha kabur dari negaranya. Hal ini terjadi usai pemberontak Taliban menduduki ibu kota Afghanistan. (Verified UGC via AP)

Tubuh seorang pria di Afghanistan ditemukan tersangkut di landing gear pesawat C-70 milik Amerika Serikat (AS). Pesawat itu digunakan AS untuk evakuasi, namun situasi bandara kacau balau karena banyak orang ingin kabur dari kekuasaan Taliban.

Menurut sumber Politico, Rabu (18/8/2021), tubuh yang tersangkut itu membuat landing gear sempat tak bisa beroperasi. Kementerian Pertahanan AS masih tidak berkomentar. 

Namun, ada video viral di Twitter yang menunjukkan tubuh seseorang tersangkut di sisi pesawat AS. Bagian kepala tubuh itu tak terlihat, sementara badan dan kakinya terhempas-hempas oleh angin kencang.

Video diambil dari jendela pesawat. Pria itu bisa dipastikan sudah tak bernyawa saat tersangkut.

Masih belum banyak informasi yang terkuak terkait nasib warga Afghanistan yang nekat naik ke sisi pesawat. Sebelumnya, ada juga video manusia jatuh dari atas langit ketika naik ke pesawat evakuasi AS.

Penerbangan Komersial Dibatalkan

Begini Suasana Kacau di Bandara Afghanistan
Warga Afghanistan berkerumun di landasan bandara Kabul pada 16 Agustus 2021, untuk melarikan diri dari negara itu ketika Taliban menguasai Afghanistan setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dan mengakui pemberontak telah memenangkan perang 20 tahun. (AFP Photo)

Sebelumnya dilaporkan, sejumlah diplomat asing dan warga telah meninggalkan Afghanistan. Sementara Presiden Ashraf Ghani juga telah pergi pada Minggu malam 15 Agustus 2021 waktu setempat - ketika Taliban tiba di Kabul - setelah merebut banyak wilayah negara itu hanya dalam 10 hari.

Pada Senin 16 Agustus 2021, otoritas penerbangan sipil di Afghanistan berkata semua penerbangan komersial dari bandara Kabul telah dibatalkan. 

"Semua penerbangan dari bandara Kabul telah dibatalkan sementara dan para penumpang untuk tidak datang ke bandara sampai ada pemberitahuan," kata pernyataan itu seperti dikutip Xinhua.

Pembatalan penerbangan tersebut terjadi setelah jatuhnya Kabul ke tangan Taliban pada Minggu 15 Agustus dan migrasi massal warga Afghanistan di tengah ketakutan.

Otoritas penerbangan sipil dalam pernyataan itu menyatakan harapan untuk pemulihan ke keadaan normal secara cepat, seraya menyatakan bahwa arus penumpang besar-besaran ke bandara dalam situasi kacau dapat menyebabkan penjarahan dan situasi rusuh lainnya.

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya