Liputan6.com, Jakarta - Taliban yang kian agresif merebut kota-kota di Afghanistan kini telah menduduki Kabul dan menguasai istana kepresidenan sejak Minggu 15 Agustus 2021. Sejumlah negara asing pun terus melakukan proses evakuasi wargannya termasuk para pengungsi.
Dalam update Afghanistan terkini, Indonesia turut mengevakuasi warga negaranya dari Aghanistan.
Baca Juga
"Alhamdullilah, Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi WNI dari Kabul, Afghanistan dengan pesawat TNI AU. Pesawat saat ini sudah berada di Islamabad untuk melanjutkan penerbangan ke Indonesia," ujar Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi seperti dikutip dari akun Twitter @Menlu_RI, Jumat (20/8/2021).
Advertisement
Dalam unggahannya, Menlu Retno juga menyebutkan detail jumlah WNI yang berhasil dievakuasi dari Afghanistan yang kini berada dalam cengkeraman Taliban.
"Tim evakuasi membawa 26 WNI termasuk staff KBRI, 5 WN Filipina, dan 2 WN Afghanistan (suami dari WNI dan staff lokal KBRI)," papar Menlu Retno.
Sebelumnya, pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengatakan di tengah ketegangan tersebut misi diplomatik Indonesia di Kabul dikabarkan masih beroperasi.
"Belum terdapat rencana pemerintah untuk menutup misi tersebut. Misi akan dioperasikan oleh staf esensial, yang terdiri dari unsur diplomat maupun unsur keamanan," ujar KBRI Kabul dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Senin 16 Agustus.
Saat itu, sejumlah diplomat asing, warga negara asing dan warga di sana telah pergi meninggalkan Afghanistan. Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani masuk daftar orang yang meninggalkan negara tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemlu Sudah Komunikasi dengan Taliban untuk Jamin Keamanan KBRI di Kabul
Beberapa waktu lalu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia juga mengatakan sudah membuka komunikasi dengan Taliban, yang secara de facto kini menguasai Afghanistan, dan bahkan sudah mendapat jaminan bagi keamanan kompleks kedutaan dan staf diplomatik Indonesia.
"Komunikasi dengan Taliban merupakan suatu keniscayaan," dan memastikan bahwa Indonesia memang telah membuka komunikasi dengan kelompok gerilyawan itu," kata juru bicara Kemlu T. Faizasyah kepada VOA Senin malam 16 Agustus 2021.
Ditambahkannya, "sudah ada jaminan dari Taliban untuk pengamanan kompleks gedung KBRI dan wisma."
Sebelumnya dalam pernyataan tertulisnya, Kemlu menyatakan "memantau secara dekat perkembangan yang sangat cepat yang terjadi di Afghanistan" dan berharap segera dicapainya penyelesaian politik yang "Afghan-owned, Afghan-led" atau yang dipimpin dan dilakukan sendiri oleh Afghanistan.
Kemlu juga menyatakan terus melakukan komunikasi dengan semua pihak di Afghanistan dan perwakilan PBB, serta perwakilan asing di negara itu.
Advertisement