Pandemi COVID-19, The US Open Tawarkan Layanan Kesehatan Mental untuk Para Atlet

Isu kesehatan mental mulai dilirik The US Open akibat pandemi COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi bermain tenis (pixabay)
Ilustrasi bermain tenis (pixabay)

Liputan6.com, Washington, D.C - Dalam pernyataan pada Selasa 23 Agustus 2021, pejabat The US Open menyatakan akan memberi tawaran dukungan kesehatan mental untuk para atlet turnamen tahun ini, selain layanan kesehatan biasa.

Penyedia perawatan kesehatan mental akan bergabung dengan pakar kedokteran olahraga dari Mount Sinai Health System di US Open, New York, tahun ini.

Dikutip dari laman CNN, Jumat (27/8/2021), pemain akan memiliki akses ke konseling dan “ruang tenang” sepanjang turnamen, ujar pejabat US Open.

Stacey Allaster, kepala eksekutif US Tennis Association dan direktur turnamen US Open, mengatakan bahwa pandemi COVID-19 ikut ambil andil dalam keputusan turnamen untuk menawarkan perawatan kesehatan mental pada para atlet.

"Isu kesadaran kesehatan mental telah diangkat ke permukaan selama pandemi global, karena banyak individu, termasuk pemain, telah berjuang dengan tekanan, emosi yang diakibatkan COVID-19," ujar Stacey.

Di antara semua atlet, yang paling vokal tentang kesehatan mental adalah Naomi Osaka. Atlet berbakat berusia 23 tahun itu memenangkan US Open tahun 2020, dan mengundurkan diri dari French Open awal musim panas ini.

Sebelumnya, ia pun menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam konferensi pers selama turnamen untuk melindungi kesehatan mentalnya.

Berbicara kepada pers di Western & Southern Open awal bulan ini, Naomi mengatakan kepada seorang reporter bahwa biasanya ia terbuka untuk berbicara pada media. Namun, ada saat di mana ia tak bisa melakukannya. "Ketika dilontarkan pertanyaan sensitif oleh orang yang tidak kenal baik," katanya seraya menambahkan bahwa menjawab pertanyaan sensitif tersebut setalah mengalami kekalahan juga tidak mudah.

Naomi kemudian mulai menangis ketika ditanyai tentang gempa di Haiti, kampung halaman ayahnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Komentar Negatif Netizen

Ilustrasi bermain tenis (pixabay)
Ilustrasi bermain tenis (pixabay)

Atlet kelas dunia lain, peraih medali emas Olimpiade, Simone Biles, mengundurkan diri dari beberapa acara selama Olimpiade Tokyo 2020 bulan lalu untuk fokus pada kesehatan mentalnya.

Sementara itu, baik Naomi Osaka maupun Simone Biles, dikritik oleh netizen karena memprioritaskan kesehatan mental mereka daripada kinerja atletik mereka.

Simon kemudian mengatakan bahwa bibinya tiba-tiba meninggal saat Olimpiade dan mengatakan pada media, "pada akhirnya Anda harus sedikit lebih memperhatikan apa yang dikatakan secara daring, karena kalian tidak tahu apa yang sedang dialami para atlet serta kondisi olahraga mereka."

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya