Liputan6.com, Bangkok - Permukiman kumuh Khlong Toei, di mana sekitar 100.000 orang tinggal di dalam hunian kecil yang penuh sesak, telah menjadi perhatian utama saat Thailand memerangi gelombang ketiga pandemi COVID-19.
Melansir Channel News Asia, Rabu (8/9/2021), Yayasan Bantuan Komunitas Bangkok, sebuah badan amal, telah meluncurkan uji coba massal untuk mencoba mengidentifikasi kasus COVID-19 dan membantu menghentikan Khlong Toei menjadi pusat infeksi.
Yayasan tersebut mengatakan program tersebut - terkait dengan jaminan tempat tidur rumah sakit untuk kasus positif - sudah lama tertunda.
Advertisement
Baca Juga
Hampir 1.000 orang telah diuji dalam beberapa hari terakhir, katanya, dengan hampir 50 dinyatakan positif.
"Ada banyak orang yang tinggal di ruang yang sangat sempit dan terbatas. Dalam banyak kasus, orang tinggal dengan 10 orang di sebuah rumah ... mungkin 20 meter persegi, yang berarti jika satu memiliki COVID, sisanya terinfeksi," yayasan co- pendiri Friso Poldervaart mengatakan kepada AFP.
"Biasanya jika orang (dites positif), mereka diberi perlengkapan untuk isolasi di rumah. Masalahnya di sini mereka tidak bisa isolasi di rumah."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus COVID-19 di Thailand
Sumbangan beras, jus manggis, dan makan siang gratis digunakan oleh badan amal tersebut untuk mendorong warga yang ragu-ragu untuk menjalani tes swab.
Sejak April, Thailand telah terhuyung-huyung dari gelombang infeksi ketiga yang mematikan, dengan lebih dari 1,3 juta kasus dan 13.000 kematian.
Kerajaan juga mengalami kinerja ekonomi terburuk sejak krisis keuangan Asia 1997.
Pembatasan penguncian berarti banyak orang yang sudah berada di garis kemiskinan di Khlong Toei kehilangan pekerjaan atau pendapatan.
Advertisement