Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Darurat Bahas Uji Coba Rudal Korea Utara

Rudal yang ditembakkan oleh Korea Utara adalah uji coba sistem rudal yang dirancang sebagai serangan balik potensial untuk setiap kekuatan yang mengancam negara itu.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Sep 2021, 14:33 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2021, 14:33 WIB
FOTO: Korea Utara Berhasil Luncurkan Rudal Balistik dari Kereta Api
Rudal diluncurkan dari kereta api saat uji coba di lokasi yang dirahasiakan Korea Utara pada 15 September 2021. Korea Utara mengatakan uji coba rudal balistik ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan “pencegahan perang”. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP

Liputan6.com, New York City - Anggota Dewan Keamanan PBB melakukan pertemuan darurat tentang uji coba rudal balistik terbaru Korea Utara, yang oleh negara-negara anggota dianggap sebagai "ancaman besar," menurut duta besar Prancis untuk PBB, Nicolas de Riviere.

Riviere mengatakan, ada konsensus di antara kelompok itu untuk mengutuk uji coba tersebut, demikian dikutip dari laman Al Jaazera, Kamis (16/9/2021).

"Semua orang sangat prihatin dengan situasi ini," kata de Riviere kepada beberapa wartawan setelah pertemuan selama 45 menit.

"Ini adalah ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan, ini jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan," tambahnya, seraya mengatakan bahwa rudal tersebut telah jatuh dalam zona ekonomi eksklusif Jepang.

Rudal yang ditembakkan oleh Korea Utara adalah uji coba sistem rudal yang dirancang sebagai serangan balik potensial untuk setiap kekuatan yang mengancam negara itu, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan pada Kamis (16/9).

Rudal itu terbang 800 km (497 mil) sebelum 'menyerang target' di laut lepas pantai timur Korea Utara pada Rabu (15/9), kata KCNA.

Pada Rabu, pihak berwenang Korea Selatan dan Jepang mengatakan, mereka telah mendeteksi peluncuran dua rudal balistik dari Korea Utara, hanya beberapa hari setelah uji coba rudal jelajah jarak jauh yang menurut para analis dapat memiliki kemampuan nuklir.

Dalam sebuah pernyataan dari London, Kantor Luar Negeri Inggris mengutuk tes itu sebagai "pelanggaran nyata" terhadap resolusi Dewan Keamanan dan "ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional," seperti yang juga dilakukan Amerika Serikat.

"Kami mendesak Korea Utara untuk menahan diri dari provokasi lebih lanjut, dan untuk kembali berdialog dengan AS," kata pernyataan Inggris.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kim Jong-un Tak Hadir

FOTO: Korea Utara Berhasil Luncurkan Rudal Balistik dari Kereta Api
Rudal diluncurkan dari kereta api saat uji coba di lokasi yang dirahasiakan Korea Utara pada 15 September 2021. Korea Utara mengatakan pihaknya berhasil meluncurkan rudal balistik dari kereta api untuk pertama kalinya. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tidak mengawasi uji coba tersebut.

Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan rudal dengan warna hijau zaitun diluncurkan di daerah pegunungan Korut.

Korea Selatan telah melaporkan bahwa rudal-rudal itu ditembakkan dari daerah pedalaman tengah Yangdok.

"Rudal ini adalah pilihan yang relatif murah dan andal bagi negara-negara yang ingin meningkatkan kemampuan bertahan pasukan nuklir mereka," kata Adam Mount, seorang rekan senior di Federasi Ilmuwan Amerika, mengatakan di Twitter.

"Rusia melakukannya. AS mempertimbangkannya. Itu sangat masuk akal bagi Korea Utara."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya