OCHA: 634 Ribu Warga Afghanistan Mengungsi Akibat Konflik Tahun 2021

Akibat konflik, sekitar 634 ribu warga Afghanistan mengungsi di tahun 2021.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Sep 2021, 17:32 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2021, 17:32 WIB
Denyut Ekonomi Afghanistan usai Berkuasanya Taliban
Pedagang penukaran uang Afghanistan menunggu pelanggan di halaman pasar pertukaran mata uang Sarai Shahzada, menyusul pembukaan kembali bank dan pasar setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul, pada Sabtu (4/9/2021). (AP Photo/Wali Sabawoon)

Liputan6.com, Kabul - Lebih dari 634.000 warga Afghanistan telah mengungsi akibat konflik pada tahun 2021, demikian laporan dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Afghanistan, Kamis (16/9).

Dikutip dari laman Xinhua, Jumat (17/9/2021), sebanyak 634.800 orang telah diverifikasi sebagai pengungsi akibat konflik pada 12 September 2021.

Di mana 282.246 orang terlantar telah menerima bantuan, kata badan tersebut dalam sebuah laporan.

Laporan itu muncul saat situasi keamanan di Afghanistan tetap stabil sejak Taliban mengambil alih negara itu pada pertengahan Agustus.

Pejabat Afghanistan dan lembaga kemanusiaan telah menyatakan keprihatinan atas kondisi kehidupan keluarga pengungsi di negara itu karena mempengaruhi kehidupan perempuan dan anak-anak lantaran mereka tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan dan sekolah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dampak Bencana Alam di Afghanistan

Potret Pasukan Khusus Taliban
Pasukan khusus Taliban tiba di dalam Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8/2021). Taliban menguasai penuh bandara internasional Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS meninggalkannya landasan pacu. (AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)

Lebih dari 28.000 warga Afghanistan juga terkena dampak bencana alam di seluruh Afghanistan mulai tahun ini, menurut angka yang diberikan oleh OCHA.

Pada Senin kemarin, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kemungkinan keruntuhan ekonomi total di Afghanistan adalah "serius" dan menyoroti kebutuhan mendesak untuk dukungan pendanaan pada pertemuan tingkat tinggi tingkat menteri tentang situasi kemanusiaan Afghanistan di Jenewa.

Kemudian pada Selasa, PBB mengimbau negara-negara yang menjanjikan 1,2 miliar dolar AS sebagai bantuan bagi Afghanistan untuk mengambil tindakan dengan cepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya