Liputan6.com, La Palma - Lebih dari 5.000 orang dievakuasi setelah gunung berapi Cumbre Viejo di pulau La Palma di Kepulauan Canary Spanyol meletus pada Minggu (19/9) sore.
Otoritas daerah mengonfirmasi bahwa evakuasi telah dimulai setelah letusan yang dimulai pada pukul 15:12 waktu setempat, demikian dikutip dari laman News.cn, Senin (20/9/2021).
Letusan terjadi seminggu setelah ada banyak catatan gempa bumi terjadi di pulau La Palma.
Advertisement
Aktivitas seismik yang telah terjadi selama seminggu mendorong pihak berwenang untuk mengevakuasi ribuan orang ketika aliran lahar menghancurkan rumah-rumah.
Institut Vulkanologi Kepulauan Canary melaporkan letusan awal tak lama setelah pukul tiga sore di dekat ujung selatan pulau.
Letusan terakhir dari gunung ini pernah tercatat pada tahun 1971.
Víctor Torres, presiden Kepulauan Canary, Spanyol mengatakan bahwa pada pukul 11 malam, sekitar lebih dari 5.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka.
Sebagian besar telah menemukan keluarga atau teman untuk menampung mereka. Sisanya berada di tempat penampungan, demikian dikutip dari firstpost.com.
La Palma, dengan populasi 85.000, adalah salah satu dari delapan pulau vulkanik di kepulauan Kepulauan Canary, Spanyol di lepas pantai barat Afrika.
Pada titik terdekatnya, pulau-pulau tersebut berjarak 100 kilometer (60 mil) dari Maroko.
Sebuah gempa berkekuatan 4,2 tercatat sebelum letusan, yang terjadi di daerah yang dikenal sebagai Cabeza de Vaca tersebut.
Sesaat setelah ledakan awal mengguncang kawasan tersebut, satu aliran lahar hitam dengan ujung yang menyala langsung meluncur menuju rumah-rumah di Desa El Paso, Spanyol. Walikota Sergio Rodríguez mengatakan, 300 orang dalam bahaya segera dievakuasi, jalan ditutup dan pihak berwenang mendesak mereka yang penasaran untuk tidak mendekati daerah itu.
Lava akhirnya menghancurkan setidaknya delapan rumah, menurut pejabat setempat, menyebabkan setidaknya satu chalet dan menara runtuh.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ancaman di Kawasan Sekitar
Pihak berwenang memperingatkan bahwa aliran lahar juga dapat mengancam El Paraíso, Alcalá dan daerah sekitarnya.
Mariano Hernández, presiden La Palma, mengatakan tidak ada laporan langsung tentang kematian atau cedera tetapi aliran lahar membuatnya khawatir "tentang daerah berpenduduk di pantai."
"Orang-orang tidak boleh mendekati lokasi letusan di mana lahar mengalir," kata Hernández.
"Kami mengalami masalah serius dengan evakuasi karena jalan-jalan macet dan banyak orang yang berusaha cukup dekat untuk melihatnya."
Itahiza Dominguez, kepala seismologi Institut Geologi Nasional Spanyol, mengatakan kepada Televisi Kepulauan Canary bahwa meskipun terlalu dini untuk mengatakan berapa lama letusan ini akan berlangsung, "letusan sebelumnya di Kepulauan Canary berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan."
Letusan terakhir di La Palma 50 tahun lalu hanya berlangsung selama tiga minggu. Letusan terakhir di semua Kepulauan Canary terjadi di bawah air di lepas pantai pulau El Hierro pada tahun 2011. Itu berlangsung selama lima bulan.
Ahli vulkanologi Vicente Soler dari Dewan Tinggi Spanyol mengatakan "materinya tampak sangat cair, aliran lava akan mencapai laut cepat atau lambat." Komite ilmiah Rencana Pencegahan Risiko Gunung Berapi mengatakan bagian dari pantai barat daya pulau itu berisiko mengalami tanah longsor dan batu jatuh.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez membatalkan perjalanannya ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB guna melakukan perjalanan daratan Spanyol ke Kepulauan Canary.
"Orang-orang La Palma harus yakin bahwa kami memiliki semua sumber daya dan personel darurat yang diperlukan," kata Sánchez setelah bertemu dengan pejabat lokal di pulau itu.
Advertisement