Liputan6.com, Basel - CEO Moderna, Stéphane Bancel, memprediksi pandemi COVID-19 akan berakhir pada September 2022. Kehidupan diprediksi sudah kembali normal.
Ia juga memprediksi akan ada cukup vaksin COVID-19 bagi semua orang di bumi pada 2022.Â
"Pada pertengahan 2022 akan ada cukup dosis untuk memvaksinasi semua orang di dunia ini," ujarnya dalam wawancara dengan Neue Zürcher Zeitung, dikutip Jumat (24/9/2021).
Advertisement
Bancel sempat menyinggung kemungkinan perlunya vaksinasi COVID-19 rutin, terutama bagi lansia. Hal itu berkaca ketika pandemi "Flu Rusia" terjadi di akhir abad ke-19.
Tetapi, pihaknya mengaku sedang mengembangkan vaksin yang cukup perlu satu suntik.
Ketika ditanya di akhir wawancara apakah berarti pada paruh akhir 2022 kehidupan bisa kembali normal dari COVID-19, Bancel memberikan jawaban positif.
"Dalam setahun ke depan, asumsi saya," ucapnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Moderna dan Pfizer di Jakarta
Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan seluruh sentra vaksinasi Covid-19 di Jakarta menyediakan berbagai merek vaksin yang telah resmi masuk di Indonesia, termasuk Pfizer dan Moderna. Â
"Mulai hari ini, layanan vaksinasi jenis Moderna dan Pfizer tersedia di seluruh faskes dan sentra vaksin di Jakarta," ucap Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti, Kamis (16/9).
Widya menerangkan, untuk vaksin merek Moderna, dapat disuntikkan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa dikhususkan KTP Jakarta.
Sedangkan, untuk jenis Pfizer, hanya disediakan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan dan fasilitas kesehatan di bawah naungan Kementerian Kesehatan, serta faskes TNI/Polri yang bisa menyuntikkan untuk warga negara Indonesia.
"Faskes di luar itu, hanya bisa menyuntikkan Pfizer bagi WNI ber-KTP DKI Jakarta dan domisili di Jakarta," terangnya.
Widya kembali mengingatkan, vaksin Moderna dan Pfizer diberikan pada bagi sasaran dosis pertama. Untuk vaksin Pfizer diberikan untuk sasaran usia 12 tahun ke atas dan ibu hamil. Sementara untuk vaksin Moderna sasaran usia 18 tahun ke atas dan ibu hamil.
"Orang dengan immunocompromised, seperti penyakit komorbid berat, penyakit autoimun, pasien dalam terapi imunosupresan harus sesuai dengan rekomendasi dokter," ujarnya.
Advertisement