Liputan6.com, Tokyo - Jepang baru saja mengangkat perdana menteri baru, yakni Fumio Kishida. Ia dulunya menjabat sebagai menteri luar negeri.Â
Hanya ada tiga perempuan di kabinet Kishida, salah satunya adalah Noriko Horiuchi yang menjadi Menteri Urusan Vaksin Virus Corona COVID-19.Â
Advertisement
Advertisement
Noriko Horiuchi adalah politikus kelahiran 28 Oktober 1965. Ia berasal dari Partai Demokratik Liberal (LDP) yang sedang berkuasa, serta menantu dari mendiang Mitsuo Horiuchi, menteri perdagangan internasional dan industri.
Bila melihat rekam jejaknya di situs LDP, Noriko pernah menjabat sebagai wakil menteri lingkungan. Ia juga punya pengalaman di bidang konsumer dan terkait isu perempuan.
Pada profilnya, Noriko berkata tertarik pada isu dukungan perawatan anak, keperawatan, pariwisata, dan reformasi gaya bekerja. Menariknya lagi, ia mengaku tertarik dengan kereta Linear Motor Car.
Kyodo menyebut bahwa suami Noriko adalah presiden dari perusahaan kereta api Fuji Kyuko.
Berdasarkan data pemerintah, Jepang telah menyuntik 167 juta vaksin per 3 Oktober 2021. Sebanyak 77 juta orang telah mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19.
Sebagai menteri vaksinasi, Noriko akan bertanggung jawab untuk menyuntik sisa populasi di Jepang yang berjumlah 163 juta orang, serta mengatur vaksinasi booster COVID-19 yang rencananya dilakukan pada akhir tahun.
Selain Noriko, dua srikandi lain di kabinet Fumio Kishida adalah Seiko Noda (Menteri Kesetaraan Gender) dan Karen Makishima (Menteri Reformasi Digital)
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Informasi COVID-19:
Fumio Kishida Resmi Menjabat PM ke-100 Jepang
Fumio Kishida resmi menjabat sebagai Perdana Menteri baru Jepang pada Senin (4/10), bertugas memimpin ekonomi terbesar ketiga di dunia keluar dari pandemi Virus Corona COVID-19.
Kishida yang berusia 64 tahun terpilih sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa pekan lalu, secara resmi dikukuhkan sebagai Perdana Menteri ke-100 negara itu setelah pemungutan suara parlemen. Seorang liberal moderat yang dianggap sebagai tangan yang menstabilkan.
Mengutip CNN, PM Jepang baru ini disebutkan mewarisi negara yang telah menderita lonjakan infeksi COVID-19, ekonomi yang mandek, populasi yang menua dengan cepat, dan meningkatnya ketegangan dengan China.
Kishida menjabat sebagai menteri luar negeri negara itu dari 2012 hingga 2017, di bawah Perdana Menteri terlama Jepang, Shinzo Abe. Dia menggantikan Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang mengumumkan awal bulan ini bahwa dia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan kepemimpinan partainya setelah masa jabatan yang bergejolak yang ditandai dengan kemerosotan dukungan publik ketika dia berjuang untuk menahan Virus Corona COVID-19.
Advertisement