Liputan6.com, Jakarta - Emotikon dan emoji sudah lumrah digunakan oleh para pengguna sistem perpesanan. Namun tahukah Anda arti serta perbedaannya dan asal muasal dari kedua hal tersebut?
Internet telah sangat mengubah cara kita berkomunikasi. Karena bahasa tubuh dan nada verbal tidak diterjemahkan dalam pesan teks atau email, berkembang cara alternatif untuk menyampaikan makna yang bernuansa.
Perubahan paling menonjol pada gaya bahasa online adalah penambahan dua bahasa hieroglif zaman baru: emotikon dan emoji.
Advertisement
Mari kita mulai dengan yang lebih tua dari keduanya: emotikon.
Mengutip Britannica, Rabu (13/10/2021), emoticon adalah tanda baca, huruf, dan angka yang digunakan untuk membuat ikon bergambar yang umumnya menampilkan emosi atau sentimen. (Dari situlah "emotikon" portmanteau berasal: ikon emosional.) Karena keterbatasan karakter di keyboard, kebanyakan emotikon perlu dibaca menyamping.
Emotikon muncul setelah lelucon yang salah di Universitas Carnegie Mellon pada tahun 1982. Sebuah lelucon tentang tumpahan merkuri palsu yang diposting ke papan pesan online membuat universitas menjadi gelisah, dan karena kebingungan ini, Dr. Scott E. Fahlman menyarankan bahwa lelucon dan bukan lelucon ditandai oleh dua set karakter yang sekarang kita kenal sebagai emotikon standar: wajah tersenyum :-) dan wajah cemberut :-(.
Setelah ini, emotikon menjadi hit besar di kalangan pengguna Internet.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Arti dan Asal Muasal Emoji
Emoji (dari bahasa Jepang e, "gambar," dan moji, "karakter") adalah penemuan yang sedikit lebih baru.
Berbeda dengan pendahulunya, emoji adalah piktograf wajah, objek, dan simbol. Anda mungkin akrab dengan gaya khas emoji Apple: wajah kartun kuning dengan berbagai ekspresi, serta keluarga, bangunan, hewan, objek makanan, simbol matematika, dan banyak lagi.
Emoji diciptakan pada tahun 1999 oleh Shigetaka Kurita dan ditujukan untuk basis pengguna Jepang.
Emoji pertama sangat sederhana—hanya 12 piksel x 12 piksel—dan terinspirasi oleh seni manga dan karakter kanji.
Untuk menarik pelanggan Jepang, Apple menyembunyikan keyboard emoji di iPhone pertama pada tahun 2007, tetapi pengguna Amerika Utara dengan cepat menyadari karakter keyboard tersebut.
Sekarang, emoji tersedia di hampir semua aplikasi perpesanan, dan meskipun aplikasi yang berbeda memiliki gaya emoji yang berbeda, emoji dapat diterjemahkan di seluruh platform, berkat Unicode. Inilah sebabnya mengapa pengguna iPhone dapat menerima tumpukan emoji kotoran yang tersenyum dari seseorang yang menggunakan Samsung Galaxy.
Jadi, jika Anda menemukan wajah tersenyum yang berisi karakter yang dapat Anda temukan di keyboard komputer, itu adalah emotikon.
Jika itu adalah sosok kartun kecil yang bebas dari ikatan tanda baca, angka, dan huruf, itu adalah emoji.
Advertisement