Varian Delta Plus Telah Terkonfirmasi di Malaysia Sejak 6 November 2021

AY.4.2 atau yang juga dikenal sebagai varian Delta Plus, terdeteksi dari dua siswa Malaysia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 11 Nov 2021, 13:01 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2021, 13:01 WIB
Khawatir Virus Corona COVID-19, Warga Malaysia Beraktivitas Pakai Masker
Seorang wanita mengenakan masker di tengah kekhawatiran akan penyebaran virus corona COVID-19, di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, (13/2/2020). Total kematian akibat virus tersebut di Provinsi Hubei hingga Rabu (12/2) mencapai 1.310 orang. (AFP/Mohd Rasfan)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kementerian Kesehatan pada 6 November 2021 mengkonfirmasi dua kasus subvarian Delta AY.4.2 (Delta Plus) pertama telah terdeteksi di Malaysia.

Dalam sebuah pernyataan hari ini, Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham mengatakan AY.4.2, yang juga dikenal sebagai varian Delta Plus, terdeteksi dari dua siswa Malaysia yang kembali dari Inggris (UK) pada 2 Oktober 2021.

"Kedua warga Malaysia itu tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 2 Oktober dan hasil RT-PCR pertama mereka negatif," tulis pernyataan itu, demikian dikutip dari New Straits Times, Kamis (11/11/2021).

"Namun, tes kedua mereka yang dilakukan pada 7 Oktober selama masa karantina kembali positif."

"Hasil full genome sequencing yang dilakukan UKM Lembaga Biologi Molekuler Kedokteran (UMBI-UKM) sudah dirilis pada 30 Oktober lalu," ujarnya.

Dr Noor Hisham mengatakan, vaksin yang saat ini digunakan masih efektif melawan varian AY.4.2 dan tindakan seperti karantina dan pengujian dapat membantu mengurangi risiko penularan varian ini di Malaysia, terutama di titik masuk internasional.

Ia menambahkan, Kemenkes akan terus memantau dan mengetahui apakah subvarian Delta Plus sudah menyebar di masyarakat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Varian AY.4.2 Punya Dua Mutasi Genetik

Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela))
Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela)

Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah mengklasifikasikan varian AY.4.2, yang memiliki dua mutasi genetik tambahan, Y145H dan A222V, sebagai Variant Under Investigation (VUI) pada 20 Oktober.

Sementara itu, di hari yang sama terdeteksi 90 kasus Delta, 44 oleh Lembaga Penelitian Medis (IMR) dan 46 oleh UMBI-UKM.

Sebagian besar kasus dilaporkan di Johor dan Sabah. Kedua negara bagian tersebut melaporkan 27 kasus, diikuti oleh Negri Sembilan dan Selangor (10 masing-masing), Kuala Lumpur (sembilan), Pahang (empat), Kelantan, Melaka dan Perlis (masing-masing satu).

Dua kasus AY.4.2 terdeteksi di Negri Sembilan.

Ia mengatakan, total kasus Variant of Concern (VOC) dan Variant of Interest (VOI) menjadi 3.782 kasus.

Dari jumlah tersebut, 3.762 merupakan kasus VOC yang terdiri dari 3.522 kasus Delta, Beta (226) dan Alpha (14).

20 sisanya adalah VOI yang terdiri dari 13 kasus varian Theta, Kappa (empat) dan Eta (tiga).

Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia

Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia
Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya