Liputan6.com, Jakarta - Menjelang musim dingin, angka infeksi COVID-19 di dunia sedang naik. Belanda dan Austria juga sudah memilih lockdown.Â
Berdasarkan data Johns Hopkins University, Selasa (16/11/2021), ada total 12,5 juta kasus baru COVID-19 dalam 28 hari terakhir. Angka itu naik dari beberapa pekan sebelumnya ketika kasus baru turun jadi 11 juta.
Baca Juga
Grafik mingguan juga menunjukkan bahwa kasus virus corona sedang naik secara global.Â
Advertisement
Lima negara dengan kasus baru tertinggi adalah Amerika Serikat (2 juta kasus), Inggris: 1,1 juta), Rusia (1 juta), Turki (755 ribu), dan Jerman (674 ribu).Â
Angka kematian akibat virus corona tidak naik. Total kematian 5,1 juta kasus selama pandemi. Untuk total kasus keseluruhan ada 253 juta.
Belanda berkata vaksinasi membuat pasien di rumah sakit tidak membludak seperti sebelumnya, tetapi mereka tetap memilih lockdown selama tiga pekan. Â
Terkait angka vaksinasi global, sebanyak 7,49 miliar dosis vaksin telah disalurkan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jokowi: Kita Harus Ekstra Waspada
Di dalam negeri, Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas (ratas) untuk mengevaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia. Dalam rapat, Kepala Negara meminta jajarannya ekstra waspada menghadapi libur Natal dan Tahun Baru.
Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan konferensi pers seusai ratas.
"Tadi di ratas bapak presiden menyampaikan bahwa memang alhamdulillah, kasus sudah menurun. Tapi kita harus esktra waspada terutama menghadapi Nataru. Jangan sampai terjadi lonjakan berikutnya," kata Budi, Senin (15/11).
Menurut Budi, Jokowi juga menyinggung lima provinsi yang mulai mengalami kenaikan kasus Covid-19. Lima provinsi tersebut berada di Pulau Jawa.
"Bapak presiden juga menekankan lima provinsi yang jumlah kasusnya sekarang mulai melandai dan ada beberapa indikasi mulai ada kenaikan itu harus dimonitor secara ketat," ujarnya.
Advertisement