1.000 Orang Ditangkap Sejak Keadaan Darurat Ethiopia, Termasuk Suku Tigrayan dan Staf PBB

Sekiranya ada 1.000 orang yang ditahan terduga kelompok teroris.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Nov 2021, 13:01 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2021, 13:01 WIB
Serangan udara militer Ethiopia telah menghantam ibu kota wilayah Tigray negara itu Senin, 18 Oktober 2021, menurut para saksi (AP Photo)
Serangan udara militer Ethiopia telah menghantam ibu kota wilayah Tigray negara itu Senin, 18 Oktober 2021, menurut para saksi (AP Photo)

Liputan6.com, Adis Ababa - PBB menyuarakan peringatan pada Selasa atas lonjakan penangkapan di Ethiopia sejak negara itu memberlakukan keadaan darurat pada 2 November.

Badan hak asasi manusia PBB mengatakan sebagian besar dari mereka yang ditahan di ibukota Ethiopia Addis Ababa serta di Gondar, Bahir Dar dan lokasi lainnya berasal dari Tigrayan.

"Menurut laporan, setidaknya 1.000 orang diyakini telah ditahan, dengan beberapa laporan menyebutkan angka itu jauh lebih tinggi," kata juru bicara, Liz Throssell kepada wartawan di Jenewa.

Penangkapan itu terjadi sejak pemerintah Perdana Menteri Abiy Ahmed mengumumkan keadaan darurat dua minggu lalu, ketika pejuang Front Pembebasan Rakyat Tigray mengancam akan berbaris di ibu kota, seperti dikutip dari Arab News, Kamis (18/11/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penahanan yang Dicurigai Kelompok Teroris

FOTO: Pertempuran Meluas, Ribuan Warga Ethiopia Mengungsi ke Sudan
Pengungsi Ethiopia menggendong seorang anak di wilayah Qadarif, Sudan, Rabu (18/11/2020). Pertempuran yang kian meluas di perbatasan Ethiopia dan Sudan mengancam wilayah Tanduk Afrika. (AP Photo/Marwan Ali)

Pengacara juga mengatakan bahwa ribuan orang Tigrayan telah ditahan secara sewenang-wenang sejak pengumuman tindakan tersebut, yang memungkinkan pihak berwenang untuk menahan tanpa surat perintah siapa pun yang dicurigai mendukung kelompok teroris.

Di antara mereka yang ditangkap sejak keadaan darurat diumumkan adalah sejumlah staf PBB.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengulangi seruannya untuk segera membebaskan para karyawan, dalam sebuah pernyataan dari juru bicaranya Stephane Dujarric pada Selasa malam.

 

Reporter: Cindy Damara


Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas COVID-19

Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas Covid-19
Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya