Liputan6.com, Washington D.C - Di saat kasus COVID-19 terus meningkat secara nasional di Amerika Serikat, perdebatan tentang mandat vaksinasi pemerintahan Joe Biden terus berlanjut.
Hal ini dianggap mampu mengancam Amerika Serikat ketika warga negara tersebut bersiap untuk merayakan Thanksgiving minggu ini, demikian dikutip dari laman Xinhua, Selasa (23/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Rata-rata tujuh hari kasus virus corona yang dikonfirmasi di Amerika Serikat mencapai 92.580 secara nasional.
Pada Sabtu (20/11), naik 29 persen dibandingkan dengan 14 hari yang lalu.
Pada Minggu (21/11), negara itu melaporkan total 47.701.533 kasus COVID-19, sementara penghitungan kematian nasional mencapai 770.800, angka dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan.
Sebelumnya, Joe Biden telah mengumumkan mandat seputar langkah-langkah federal COVID-19 yang mengharuskan pekerja di perusahaan besar untuk divaksinasi atau menghadapi pengujian mingguan.
Mengutip BBC, langkah-langkah baru, yang juga mencakup mandat vaksin untuk jutaan pekerja federal, datang ketika Biden menghadapi tekanan untuk memerangi lonjakan kasus.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi yang Salah
Presiden Joe Biden telah menjanjikan "musim panas" yang bebas dari virus, tetapi varian Delta malah merajalela.
Dalam sebuah pidato di Gedung Putih pada Kamis (9/9), Biden mengarahkan Departemen Tenaga Kerja AS untuk mewajibkan semua bisnis swasta dengan 100 atau lebih pekerja untuk mengamanatkan jab atau memberikan bukti tes COVID-19 negatif dari karyawan setidaknya sekali seminggu.
Perintah tersebut akan dilakukan pada sekitar 80 juta pekerja.
Advertisement