Liputan6.com, Kabul - Afghanistan sedang dilanda berbagai krisis kesehatan yang semakin memburuk secara progresif.
Tak hanya kesehatan saja, negara ini turut mengalami keruntuhan ekonomi dan kelaparan, kata Alexander Matheou Direktur Regional Asia-Pasifik untuk Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
Advertisement
Baca Juga
Awal musim dingin hanya akan meningkatkan rasa sakit bagi warga Afghanistan dan mendorong beberapa orang lebih dekat ke bencana, kata Alexander Matheou.
"Tetap hangat dan meletakkan makanan di atas meja sekarang lebih sulit dari sebelumnya. Dan jika Anda jatuh sakit, kemungkinan besar Anda akan kesulitan dalam mencoba mengakses perawatan kesehatan," katanya dalam wawancara dengan The Associated Press di akhir kunjungan ke Afghanistan.
"Bagi orang yang sudah rentan, mereka akan menjadi lebih rentan. Untuk orang yang sudah dalam kondisi kritis, itu bisa menjadi mematikan," tambah Matheou.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bantuan IFRC
IFRC telah membawa 3.000 ton pasokan makanan, cukup untuk memberi makan 210.000 orang selama dua bulan, dan menyediakan selimut, isolasi termal, dan pemanas ruangan keluarga.
Organisasi ini juga mendanai sekitar 140 fasilitas kesehatan di seluruh negeri.
"Ini jelas bantuan, tapi itu tidak cukup. Kegiatan semacam itu perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan jutaan bukan ribuan," kata Matheou.
Dia mengatakan, krisis perbankan perlu diselesaikan, dan yang paling penting, sanksi harus "memiliki pengecualian untuk tindakan kemanusiaan" dan "tidak membahayakan orang-orang yang rentan."
Advertisement