Liputan6.com, Phnom Penh - Kementerian Kesehatan Kamboja mengatakan pihaknya telah mendeteksi kasus pertama Virus Corona COVID-19 varian Omicron di negara itu, pada seorang wanita lokal yang melakukan perjalanan dari Ghana, Afrika Barat.
Wanita berusia 23 tahun itu telah kembali dari Ghana melalui Dubai dan Bangkok, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa (14/12).
Baca Juga
"Wanita itu, yang tengah hamil 15 minggu, telah dirawat di rumah sakit untuk perawatan," kata kementerian tersebut.
Advertisement
Dilansir dari laman Channel News Asia, Kamis (16/12/2021), varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan Hong Kong bulan lalu kini telah dilaporkan oleh lebih dari 70 negara dan mungkin ada di sebagian besar dunia, tetapi tidak boleh dianggap "ringan", kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Negara Asia Tenggara itu membuka kembali perbatasannya bulan lalu untuk turis yang divaksinasi setelah mencapai salah satu tingkat vaksinasi COVID-19 tertinggi di Asia, dengan lebih dari 88 persen dari 16 juta orangnya sekarang divaksin.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Varian Omicron Lebih Menular
Varian COVID-19 Omicron masih jadi ancaman nyata. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan bahwa varian tersebut menyebar dengan laju yang belum pernah ditunjukkan oleh varian-varian sebelumnya.
Ia juga prihatin dengan kecenderungan banyak pihak yang mengabaikannya karena dinilai lebih ringan. Berbicara dalam jumpa pers Selasa, 14 Desember 2021, Tedros menyebut Omicron telah terdeteksi di 77 negara.
Advertisement