Liputan6.com, New Delhi - India pada Sabtu 1 Januari 2022 melaporkan 22.775 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, menurut data kementerian kesehatan negara itu.
Penambahan itu menaikkan kekhawatiran bagi pihak berwenang tentang jumlah kasus yang kian meningkat, tepat pada Tahun Baru 2022, demikian seperti diwartakan Reuters, dikutip dari Antara (1/1/2022).
Baca Juga
Data itu mengindikasikan bahwa kota-kota metropolitan padat penduduk, seperti ibu kota New Delhi, pusat keuangan Mumbai, dan Kalkuta mencatat kenaikan paling tajam.
Advertisement
Di Bengal Barat, infeksi meningkat menjadi 3.450 kasus dalam 24 jam terakhir, 1.950 kasus di antaranya berasal dari Kalkuta, ibu kota negara bagian itu.
Enam belas kasus Omicron telah dilaporkan di Bengal Barat.
Pemerintah kota Kalkuta menetapkan 17 zona penguncian mikro di are-area permukiman yang memiliki lebih dari lima kasus.
Warga yang tinggal di zona-zona tersebut tidak diperbolehkan meninggalkan area permukiman untuk memutus penyebaran COVID-19.
Ajoy Chakrobarty, direktur dinas kesehatan negara bagian, mengatakan dia mengadakan pertemuan dengan rumah-rumah sakit swasta untuk memastikan fasilitas kesehatan siap menangani lonjakan kasus.
Kekhawatiran Atas Omicron dan Gelombang Ketiga
India menghadapi gelombang kedua COVID-19 yang parah tahun lalu ketika rata-rata jumlah kasus mencapai sekitar 400.000 per hari.
Sejak itu jumlah kasus telah menurun drastis. Selama berbulan-bulan, angka nasional tetap di bawah 10.000 per hari.
Para pejabat dan pakar kesehatan kini khawatir varian Omicron dapat memicu gelombang ketiga COVID-19.
Advertisement