, Beijing - Di tengah kontorversi yang membayangi jalannya Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, penyelenggara terus mematangkan persiapan ajang olahraga internasional yang akan dimulai awal Februari mendatang.
Olimpiade Musim Dingin Beijing akan dimulai sekitar satu bulan lagi, di mana boikot diplomatik, pandemi corona, dan kondisi petenis China Peng Shuai terus membayangi nasib perhelatan ajang olahraga internasional ini, demikian dikutip dari laman DW Indonesia, Kamis (5/1/2021).
Advertisement
Baca Juga
Beijing, ibu kota China, akan jadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin yang berlangsung pada tanggal 4-20 Februari mendatang. Beijing merupakan kota pertama di dunia yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin dan Musim Panas. Sebelumnya Beijing pernah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas pada tahun 2008 silam.
Pemerintah China berharap Olimpiade kali ini akan menginspirasi sedikitnya 300 juta penggemar olahraga dan membantu menyatukan dunia dalam menghadapi pandemi.
Nantinya Olimpiade akan dihelat dengan format "gelembung" di mana terdapat hampir 3.000 atlet bersama dengan para staf dan panitia. Penyelenggara pun telah berjanji untuk menghadirkan kompetisi "hijau, inklusif, terbuka, dan bersih."
Menyinggung pada kontroversi yang telah membayangi Olimpiade Musim Dingin ini, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada media yang dikelola negara: "Manipulasi politik dari beberapa politisi Barat tidak akan merusakkegembiraan dari Olimpiade, tetapi hanya akan mengekspos keburukan mereka.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diselenggarakan di 3 Zona
Olimpiade Musim Dingin Beijing akan tersebar di tiga zona yakni Beijing, Yanqing, dan Zhangjiakou, serta menggabungkan tempat-tempat baru dengan yang sudah ada dari Olimpiade tahun 2008 silam, termasuk Stadion Nasional "Sarang Burung." Stadion yang memiliki fasad arsitektur menyerupai sarang raksasa itu akan menggelar upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade.
Tempat lain yang juga pernah digunakan untuk Olimpiade Beijing 2008 telah dirapikan seperti pusat olahraga air "Water Cube" yang telah diubah menjadi "Ice Cube." Pusat Olahraga Wukesong dan Stadion Indoor Nasional yang menyelenggarakan pertandingan bola basket dan senam pada tahun 2008 juga telah direnovasi untuk menjadi tuan rumah hoki es. Satu-satunya tambahan baru untuk pertandingan Olimpiade Beijing kali ini adalah lintasan oval skating cepat berkapasitas 12.000 orang yang dijuluki "Pita Es."
Zona kedua adalah Yanqing, wilayah yang berjarak sekitar 75 kilometer barat laut dari pusat kota Beijing. Yanqing merupakan rumah bagi beberapa resor ski dan hotel megah. Di sana terdapat National Sliding Center, yang dapat menampung 10.000 orang. Di dekatnya juga terdapat pusat meluncur baru berkapasitas 8.500 orang untuk pertandingan ski turun bukit, dengan penurunan vertikal mencapai hingga 900 meter.
Sementara zona ketiga adalah kota kecil Zhangjiakou yang berjarak sekitar 180 kilometer barat laut dari Beijing. Zhangjiakou yang merupakan area resor popluer telah menambahkan tempat pertandingan lompat ski. Penyelenggara untuk sementara juga mengambil alih resor yang ada sebagai arena perlombaan ski dan snowboarding gaya bebas.
Di setiap zona, penyelenggara telah membangun perkampungan atlet yang bisa menampung masing-masing sedikitnya 2.000 orang.
Advertisement
Antusiasme Penggemar Olimpiade
Sementara itu, Zhang Wenquan, salah seorang warga Bejing merupakan penggemar fanatik Olimpiade, terus berburu suvenir Olimpiade Beijing. Di setiap sudut rumahnya dapat ditemukan berbagai macam memorabilia Olimpiade, mulai dari maskot dan obor hingga bendera, spanduk, pakaian, dan mainan lucu.
Wenyuan menghabiskan waktunya berselancar di internet untuk mencari suvenir langka dan mengambil foto selfie beberapa kali dalam seminggu di situs jam perhitungan mundur menuju Olimpiade Musim Dingin 2022 di ibu kota.
Ketertarikan Zhang terhadap Olimpiade berawal saat in menonton Olimpiade Sydney 2000 saat masih duduk di bangku sekolah. "Saya melihat China memenangkan banyak medali emas dan merasa terinspirasi," kata laki-laki berusia 35 tahun itu kepada AFP.
Zhang tercatat sebagai relawan dalam perhelatan Olimpiade Beijing 2008, sebuah pengalaman yang mengubah hidup yang memicu hasratnya untuk mengumpulkan suvenir Olimpiade. Namun, Zhang yang berprofesi sebagai pegawai konstruksi ini gagal lolos dalam proses seleksi kompetitif untuk relawan Olimpiade Beijing 2022.
Ia pun berharap bisa mendapatkan tiket untuk upacara pembukaan dan penutupan, serta menonton langsung olahraga favoritnya, skating.
Sebeumnya, telah banyak kelompok HAM yang memboikot perhelatan Olimpiade Beijing 2022 karena dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan China, terutama soal pelanggaran terhadap Muslim Ughur di wilayah barat laut Xinjiang.
Bulan lalu, AS mengumumkan itu tidak akan mengirim perwakilan diplomatik atau resminya ke Olimpiade Beijing atas "pelanggaran genosida dan kejahatan" China yang sedang berlangsung terhadap Muslim Uighur di Xinjiang dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya. Setelah itu negara-negara lain seperti Australia, Inggris, dan Kanada juga melakukan langkah serupa.
Infografis AS Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Advertisement