Liputan6.com, Jakarta - Meskipun sama-sama tergolong hewan unggas, ayam tak sejago bebek dalam urusan berenang. Mereka begitu tenang, bergerak di air dan mengapung.
Dikutip dari laman stanforddaily, Sabtu (29/1/2022) Bebek tidak mendayung untuk tetap mengapung.
Advertisement
Baca Juga
Mereka mengapung karena tubuh mereka secara alami stabil dalam air dan beratnya kurang dari berat air.
Untuk mencapai daya apung ini, bebek memiliki, antara lain, tulang berongga dan kantung udara di dalam tubuhnya.
Bebek juga memiliki adaptasi khusus untuk membantunya mengapung; kelenjar uropygial, yang terletak di dekat ekor, mengeluarkan minyak yang kemudian disebarkan bebek secara manual ke bulunya.
Tanpa minyak ini, bulu akan menampung air, meningkatkan massa bebek dan berpotensi menyebabkannya tenggelam.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bebek Laut Ini Memiliki Bulu Termahal di Dunia, Jika Jadi Selimut Senilai Rp 72 Juta
Bicara soal bebek, ada fakta menarik dari hewan ini.
Jika biasanya orang mencari harta karun berupa barang-barang gemerlap, tidak dengan pemburu di Teluk Breizafjorzur Islandia yang mencari harta karun yang tidak biasa, yakni bulu bebek laut.
Eiderdown, bebek yang diburu karena memiliki daya nilai jual yang tinggi. Bulu Eider adalah salah satu serat alami terhangat yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, seperti dikutip dari Oddity Central. Senin (2/8/2021).
Eiderdown melepaskan sesuatu yang berharga dari dada mereka dan menggunakannya untuk melapisi sarang mereka untuk melindungi mereka selama menetas.
Sarang binatang tersebut yang diburu selama perburuan Eiderdown tahunan.
Advertisement
Selimut Mewah Seharga 72 Juta
Bulu Eiderdown tidak hanya ringan dan terisolasi, tetapi juga sangat langka. Per tahunnya, hasil global bulu Eider kurang dari empat ton, tiga perempatnya berasal dari Islandia.
Untuk mendapatkan satu kilogram bulu, terdapat kurang lebih 60 bebek yang harus diburu.
Bulu Eider juga harus melewati pemeriksaan kualitas yang ketat agar mendapatkan harga jual yang maksimal.
Kemudian bulu Eider ini nantinya akan diolah menjadi selimut berkualitas yang memiliki harga tinggi. Satu kilogram Eiderdown dijual seharga ribuan dolar. Tidak heran, hingga 400 pemburu mencari bulu Eider selama musim panas untuk dijual.
Kepala Raja Eider, Erla Fridriksdottir mengatakan bahwa jika bulu Eider diambil di antara dua jari dengan tetap utuh dan tidak jatuh, kualitas bawahnya bagus.
Selimut Eider ini menjadikan para pecinta alam dan hewan ingin memilikinya, tetapi tidak semua dari mereka yang mampu membeli produk Eiderdown, karena selimut berisi 800 gram bulu memiliki harga sekitar 5.000 dolar atau setara dengan 72 juta rupiah.