Liputan6.com, Manica - Sebuah tambang emas runtuh saat banjir di Provinsi Manica, Mozambik tengah. Lima penambang emas dilaporkan tewas menurut radio publik setempat pada Selasa 2 Januari 2022.
Kecelakaan di Distrik Sussundenga, sekitar 170 kilometer (105 mil) barat ibu kota Provinsi Beira, terjadi pada Senin 1 Februari di sebuah tambang emas milik sekelompok penambang skala kecil.
Baca Juga
Kepala tambang, Afonso Muagara, menuding para korban beroperasi di musim hujan saat penambangan dilarang.
Advertisement
"Tidak ada yang tahu mengapa mereka ada di sana, mengingat tidak ada aktivitas penambangan yang diizinkan saat hujan turun," katanya di radio seperti dikutip dari AFP, Rabu (2/2/2022).
Provinsi Manica dilanda Badai Tropis Ana, yang menerjang wilayah itu pekan lalu, merenggut 86 nyawa di Mozambik, Madagaskar, dan Malawi.Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tambang Emas Sudan Ambruk
Sebelumnya insiden tambang emas ambruk terjadi di Sudan pada akhir tahun 2021.
Sedikitnya 38 orang tewas setelah sebuah tambang emas ambrruk di Negara Bagian Kordofan Barat di Sudan Selatan.
"General Manager Sudanese Mineral Resources Company Limited memuliakan 38 penambang yang tewas akibat ambruknya tambang Umm Draisaya," bunyi pernyataan itu.
Tambang emas yang runtuh terletak di dekat kota El Nuhud di Negara Bagian Kordofan Barat, sekitar 500 km sebelah barat ibu kota Sudan, Khartoum.
Pemerintah Negara Bagian Kordofan Barat dan komite keamanan negara bagian sebelumnya mengeluarkan keputusan untuk menutup tambang tersebut.
Dikutip dari laman Xinhua, Rabu (29/12/2021), keputusan ini diambil dengan alasan bahwa tambang tersebut tidak cocok untuk ditambang, menurut perusahaan Sudan Selatan tersebut.
Advertisement