AS Usir Diplomat Rusia dari Washington

Pengusiran itu tidak terkait dengan invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Feb 2022, 19:40 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 19:40 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AFP Photo)

Liputan6.com, Washington D.C - Amerika Serikat telah mengusir diplomat Rusia di Washington sebagai pembalasan atas pengusiran Rusia terhadap diplomat AS di Moskow awal bulan ini, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, Kamis (24/2).

Pengusiran itu tidak terkait dengan invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina dan merupakan bagian dari perselisihan jangka panjang antara Washington dan Moskow mengenai staf kedutaan.

Namun, itu terjadi ketika ketegangan antara kedua ibu kota telah mencapai puncaknya di Ukraina, demikian dikutip dari laman AP, Jumat (25/2/2022).

Pejabat itu mengatakan, Departemen Luar Negeri telah memberi tahu Kedutaan Besar Rusia pada Rabu bahwa mereka mengusir Menteri Penasihat Sergey Trepelkov, yang saat ini menjadi orang nomor 2 di bawah Duta Besar Anatoly Antonov. Rusia sebelumnya sempat mengusir Wakil Kepala Misi AS Bart Gorman dari Moskow pada pertengahan Februari 2022.

Meskipun hubungan anjlok karena situasi saat ini di Ukraina, pejabat itu mengatakan AS masih percaya bahwa penting untuk mempertahankan kontak diplomatik.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ukraina Umumkan Keadaan Darurat

Latihan Perang Pasukan Ukraina di Kota Hantu Chernobyl
Prajurit ikut serta dalam latihan taktis dan khusus bersama Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Garda Nasional Ukraina, dan Kementerian Darurat di kota hantu Pripyat, dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl pada 4 Februari 2022. (Sergei Supinsky /AFP)

Ukraina pada Rabu 23 Februari 2022 mengumumkan keadaan darurat 30 hari. Selain itu juga mendesak warga Ukraina di Rusia untuk segera meninggalkan negara itu ketika Kiev mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan kemungkinan invasi lebih lanjut oleh Rusia.

Semua pria yang memenuhi syarat untuk berperang diperintahkan untuk berpartisipasi dalam wajib militer oleh Ukraina, lapor Reuters.

Perkembangan tersebut merupakan indikator lain bahwa pintu menuju diplomasi sedang ditutup dan bahwa Ukraina sekarang sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan konflik bersenjata.

"Memprediksi apa yang mungkin menjadi langkah selanjutnya dari Rusia, separatis atau keputusan pribadi presiden Rusia - saya tidak bisa mengatakannya," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menurut Reuters.

Mengutip The Hill, Kamis (24/2/2022), deklarasi tersebut disebutkan muncul ketika citra satelit baru yang diambil pada hari Selasa oleh Maxar Technologies menunjukkan pengerahan baru kendaraan militer dan tenda pasukan dan tempat perlindungan di Belarus selatan kurang dari 30 mil dari perbatasan Ukraina.


Infografis Gejala COVID-19 Omicron dan Cara Penanganan

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan
Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya