Pengadilan Kejahatan Internasional Selidiki Kemungkinan Kejahatan Perang di Ukraina

Ukraina menandatangani sebuah deklarasi tahun 2014 yang memberi pengadilan itu jurisdiksi atas tuduhan kejahatan serius yang dilakukan di wilayahnya terlepas dari kebangsaan pelakunya.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2022, 08:03 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2022, 08:03 WIB
8 Potret Bangunan di Ukraina Sebelum Vs Sesudah Invasi Rusia, Hangus dan Hancur
Potret Bangunan di Ukraina Sebelum Vs Sesudah Invasi Rusia. (Sumber: Twitter/AleksandraMo8)

Liputan6.com, Kiev - Jaksa di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC), pada Kamis (3/3), mengatakan kepada Reuters bahwa lembaga tersebut telah mengirim sebuah tim penyelidik ke Ukraina untuk menyelidiki kemungkinan terjadinya kejahatan perang.

Kepada Reuters, jaksa ICC Karim Khan menyampaikan bahwa lembaganya itu akan menyelidiki kemungkinan adanya kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida yang dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam perang di Ukraina, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (5/3/2022).

"Menurut saya, dunia saat ini sedang memperhatikan dan mengharapkan sesuatu yang lebih baik. Kemanusiaan diharapkan menjadi lebih baik dari yang ada saat ini. Di seluruh dunia, dan juga di Ukraina tanpa terkecuali.”

Baik Rusia maupun Ukraina bukanlah anggota ICC, dan Moskow tidak mengakui keberadaan pengadilan tersebut. Akan tetapi Ukraina menandatangani sebuah deklarasi tahun 2014 yang memberi pengadilan itu jurisdiksi atas tuduhan kejahatan serius yang dilakukan di wilayahnya terlepas dari kebangsaan pelakunya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dampak Serangan Bom

Lebih dari 1 juta orang Ukraina telah melarikan diri dari invasi Rusia
Seorang anak yang melarikan diri dari Ukraina melihat keluar dari jendela bus usai melintasi perbatasan di Vysne Nemecke, Slovakia, 3 Maret 2022. Badan pengungsi PBB, UNHCR pada Kamis (3/3) melaporkan 1 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia sepekan lalu. (AP Photo Darko Vojinovic)

Dalam video yang diunggah pada Kamis (3/3) oleh seorang penduduk di Kharkiv, Ukraina, memperlihatkan dampak dari bom-bom Rusia pada daerah perumahan di wilayah tersebut.

Namun Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis (3/3), mengatakan bahwa tentaranya berusaha menghindari korban di kalangan warga sipil, dan menambahkan apa yang ia sebut sebagai “operasi khusus” di Ukraina telah berjalan “sesuai dengan rencana.”

Rusia telah dituduh menggunakan cluster bombs atau bom rumpun dan menyasar daerah perumahan warga sipil.


Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya